Perbaikan Tanggul Jebol di Simo Hilir Ditarget 3 Hari

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi tanggul penahan saluran yang jebol di Simo Hilir, Kelurahan Simo Mulyo Baru, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya, Rabu (11/12).

Perbaikan Tanggul Jebol di Simo Hilir Ditarget 3 Hari
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat sidak ke lokasi tanggul penahan saluran yang jebol di Simo Hilir, Kelurahan Simo Mulyo Baru, Kecamatan Sukomanunggal.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi tanggul penahan saluran yang jebol di Simo Hilir, Kelurahan Simo Mulyo Baru, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya, Rabu (11/12).

Dinding penahan saluran tersebut ambrol akibat hujan deras yang melanda wilayah setempat pada Selasa (10/12). Insiden yang terjadi sekitar pukul 15.30 WIB ini mengakibatkan genangan dan merendam pemukiman warga sekitar.

Saat sidak di lokasi, Eri sempat marah karena merasa perbaikan tanggul kurang cepat. Karena itu, ia meminta perbaikan ditargetkan selesai dalam waktu tiga hari. "Jadi kemarin di sisi barat (sungai) tidak ada genangan. Tetapi yang di sisi timur (sungai) ada genangan, karena ada plengsengan yang jebol," kata Eri saat sidak di lokasi.

Untuk itu, wali kota meminta agar perbaikan tanggul yang jebol tersebut dapat dipercepat. Bahkan untuk memaksimalkan penanganan banjir di Simo Hilir, ia meminta jajarannya membuat bozem sebagai penahan air.

Bozem tersebut rencananya akan dibangun di tanah IPT (Izin Pemakaian Tanah) yang kini masih berdiri beberapa bangunan. "Jadi ada beberapa tanah milik Pemkot Surabaya yang ada bangunan itu akan kita bongkar, kita jadikan bozem. Bangunan IPT itu sudah tidak diperpanjang izinnya sejak 2019,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa bozem yang rencana dibangun di sekitar pintu air Simo Hilir akan menggunakan konstruksi batu kumbung dengan dilengkapi pintu air elektrik. "Bozem ini akan menampung air dari atas sehingga aliran air bisa diatur. Kalau dilos (tanpa pengendalian), airnya akan ambyar," katanya.

Wali kota juga menekankan keberhasilan Pemkot Surabaya dalam menanggulangi genangan di beberapa wilayah. Seperti di antaranya Jalan Kartini dan Pakal Madya yang sebelumnya selalu terjadi genangan saat hujan deras. “Alhamdulillah, yang sudah dikerjakan tidak banjir lagi, tapi yang belum harus kita selesaikan,” tegasnya.

Ia optimistis wilayah Simo Hilir, termasuk sisi timur sungai yang belum sepenuhnya tertangani, akan bebas banjir pada tahun 2025. "Dulu sisi barat banjir, hingga masjid yang sudah tinggi pun ikut tergenang, tapi sekarang tidak lagi. Makanya sisi timur akan kita kebut agar tahun depan semuanya selesai,” imbuhnya.

Di tempat yang sama, Ketua RW IV Kelurahan Simo Mulyo Baru, Kecamatan Sukomanunggal Sumargono menyampaikan apresiasi atas upaya Pemkot Surabaya dalam mengatasi banjir di wilayahnya.

Ia mengungkapkan bahwa saluran sepanjang 249 meter dengan lebar 60-80 sentimeter yang telah dibangun Pemkot Surabaya telah membawa perubahan signifikan. "Selama dua tahun terakhir, wilayah kami sudah tidak banjir lagi. Ini seperti anugerah setelah puluhan tahun terkena banjir," kata dia.

Oleh sebab itu, Sumargono mendukung rencana Pemkot Surabaya membangun bozem dengan pintu air elektrik untuk memaksimalkan penanganan banjir. "Kami senang, kami men-support begitu juga pembuatan pintu air mungkin (penanganan banjir) berfungsi secara maksimal," tandasnya. (ari/rd)