Pilkada Tuban 2020, Tiga Paslon Adu Program dalam Diskusi Politik PWI Tuban
Selama diskusi ketigas paslon saling memaparkam visi dan misi. Selain itu, ada pula adu program yang pertanyaan berasal dari jurnalis, panelis dan masyarakat umum.
TUBAN, HARIANBANGSA.net - Tiga Pasangan Calon (Paslon) Pilkada serentak 2020 adu program diacara diskusi politik yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Votehl Charis, Selasa (27/10). Ketiga paslon tersebut diantaranya, nomor urut 1 Khozanah Hidayati-Muhammad Anwar, nomor urut 2 Aditya Halindra Faridzki-Riyadi dan nomor urut 3 Setiajit-Armaya Mangkunegara.
Ketua Panitia Diskusi Politik PWI Tuban, Chusnul Huda mengatakan, diskusi ini bertemakan "Tuban menuju Masa Depan?" yang dihadiri ketiga pasangan Cabup-Cawabup. Selain itu juga menghadirkan tiga panelis, Rektor Unirow Tuban, Supiana Dian Nurtjahyani, pemerhati lingkungan Syaiful Ahbab dan wartawan senior harian Surya Iksan Fauzi.
"Kegiatan ini merupakan persembahan dari PWI dalam ikut memeriahkan pesta demokrasi," ujar Chusnul sapaan akrabnya.
Ia menyatakan, meski diera pandemi, panitia menyadari betul pembatasan kehadiran demi keselamatan bersama. Sehingga, diskusi harus mematuhi protokol kesehatan secara ketat dan disiarkan secara live streaming melalui chanel resmi PWI Tuban.
"Dalam kegiatan ini kita melakukan 3M, yakni mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak dan peserta wajib pakai masker," imbuhnya.
Sementara itu, selama diskusi ketigas paslon saling memaparkam visi dan misi. Selain itu, ada pula adu program yang pertanyaan berasal dari jurnalis, panelis dan masyarakat umum.
Seperti, disampaukan nomor urut 1, Khozanah-De Anwar. Pihaknya menilai bahwa Pilkada adalah ajang untuk menggunakan hak politik dengan baik. Sehingga, dengan itu maka didapatkan pemimpin yang baik dan siap mewakafkan diri untuk menjadi pelayan masyarakat Tuban. Selanjutnya, membuat pemerintah terbuka, transparan serta masyarakat bisa mengakses informasi tentang pemerintahan.
"Kami mewakafkan diri untuk menjadi pelayan yang siap melayani," seru Khozanah dalam misinya.
Sedangkan untuk Paslon nomor urut 2, Aditya Halindra Faridzki-Riyadi tetap dalam slogannya. Yakni "Wes wayahe mbangun deso noto kutho". Artinya sudah waktunya membangun desa dan menata kota. Selain itu, melaksanakan pemerintahaan yang berkeadilan merata.
Kemudian, menekankan kepada tim pendukungnya agar menjaga ukhuwah politik dengan baik. Sehingga, tercipta iklim Pilkada sesuai aturan.
"Ada 4 misi dan 9 program akan kami jalankan. Kepada pendukung mari beri contoh yang baik. Apabila ada oknum yg menjatuhkan salah satu paslon harus dijawab dengan baik dan jangan di balas. Bukan memfitnah ,namun memberikan bukti. Berilah kami amanah, dengan itulah kami menunjukkan," beber Lindra sapaan akrabnya.
Sementata itu, untuk Paslon nomor urut 3, Setiyajid san Gus Maya menggaungkan adanya perubahan. Dengan memiliki kepemimpinan yang kompeten dan ahli dibidangnya maka akan terwujud semua. Selain itu, memaksimalkan segala sumber daya yang ada, jangan terus bergantung pada APBD Kabupaten saja.
"Investasi dibukak, semudah -mudahnya, kepala daerah bisa turun agar masyarakat terlayani dengan baik. Tata kelola pemerintahan dan pembangunan sistem pemerintah berbasis elektronik hingga pelayanan mudah, murah, " paparnyam
Diketahui, tamu undangan yang hadir yaitu jajaran Forpimda, Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus (OMEK) dan Ormas. Acara juga berjalan lancar dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) secara ketat. (wan/ns)