Piutang Pembiayaan Adira Finance Tumbuh 20 Persen di Kuartal I-2024
Pada awal tahun 2024, ekonomi global menghadapi tantangan akibat ketidakpastian geopolitik serta fluktuasi harga komoditas.
Jakarta. HARIANBANGSA.net - Pada awal tahun 2024, ekonomi global menghadapi tantangan akibat ketidakpastian geopolitik serta fluktuasi harga komoditas. Di sisi lain, tingkat inflasi sudah menunjukkan kecenderungan penurunan. Namun negara-negara maju masih mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi sehingga memberikan tekanan terhadap pasar keuangan global.
Pada Maret 2024, tingkat inflasi tetap terjaga di level 3,05 persen, sementara nilai tukar Rupiah terdepresiasi 2,8 persen ytd menjadi Rp 15.853 per USD. Selain itu, Bank Indonesia pada April 2024 menaikkan suku bunga BI7DRR sebesar 25 bps menjadi 6,25 persen .
Di sepanjang kuartal pertama tahun 2024, industri otomotif dihadapkan pada berbagai tantangan, ditandai dengan penjualan ritel mobil baru menurun sebesar 15 persen (y/y) menjadi 231 ribu unit. Sementara penjualan sepeda motor baru relatif stabil menjadi 1,5 juta unit. Hal tersebut dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang relatif menurun serta suku bunga yang masih tinggi.
“Di tengah tantangan yang terjadi di industri otomotif, Adira Finance membukukan kenaikan kenaikan pangsa pasar sepeda motor baru dan mobil baru masing- masing sebesar 8,8 persen dan 5,9 persen dibandingkan 1Q23 sebesar 8 persen dan 5 persen. Sementara itu, pembiayaan baru meningkat sebesar 3 persen menjadi Rp 10,9 triliun dan piutang pembiayaan yang dikelola perusahaan (termasuk pembiayaan bersama) tumbuh sebesar 20 persen menjadi Rp 58,1 triliun,” jelas Presiden Direktur Adira Finance Dewa Made Susila, Selasa (30/4).
Adira Finance terus berinovasi dengan melakukan ekspansi ke segmen non-otomotif yang mencakup pembiayaan multiguna, durable, dan alat berat. Hingga Maret 2024, Perusahaan berhasil meningkatkan penyaluran pembiayaan non-otomotif sebesar 18 persen menjadi Rp 2,3 triliun, yang mana mayoritas pembiayaan non-otomotif perusahaan adalah pembiayaan multiguna.
Perusahaan juga mencatatkan pembiayaan baru di segmen syariah mengalami kenaikan sebesar 10 persen y/y menjadi sebesar Rp 2,4 triliun atau mewakili 22 persen dari total pembiayaan baru. Pertumbuhan ini didukung oleh kegiatan pemasaran yang agresif, ekspansi dari kanal- kanal penjualan di komunitas syariah, serta memaksimalkan penjualan produk syariah khususnya non-otomotif seperti produk Adira Multi Dana Syariah (Amanah).
“Secara regional, pembiayaan baru Adira Finance wilayah Jawa Timur di 1Q24 tercatat mencapai Rp 886 miliar, naik 10 persen y/y dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Segmen sepeda motor berkontribusi sebesar 45 persen dari total pembiayaan baru di Jawa Timur, diikuti oleh segmen mobil sebesar 32 persen, dan segmen non-otomotif sebesar 23 persen. Secara keseluruhan, area Jawa Timur berkontribusi sekitar 8 persen dari total pembiayaan baru Adira Finance,” ujar Kepala Wilayah (Kanwil) Adira Finance Jawa Timur Agus Hartanto.
Selain itu, perusahaan menyediakan pembiayaan kendaraan listrik (EV) sebagai dukungan untuk Indonesia atas upaya transisi ke energi bersih. Baik sepeda motor maupun mobil melalui kemitraan dengan berbagai produsen dan dealer merek kendaraan listrik.
Di kuartal I-2024, pembiayaan kendaraan listrik Adira Finance terus menunjukan tren kenaikan signifikan hingga mencapai Rp 80,9 miliar. Sebagai salah satu upaya untuk terus meningkatkan penyaluran pembiayaan, Adira Finance terus melakukan ekspansi jaringan bisnis secara selektif di daerah-daerah yang memiliki potensi tinggi. Per 31 Maret 2024, Adira Finance telah mengoperasikan 472 jaringan bisnis di seluruh Indonesia (termasuk cabang syariah). Dari sisi digital, perusahaan terus mengoptimalkan penjualan melalui platform digital seperti Adiraku, momobil.id momotor.id, dan dicicilaja.com.
Dalam rangka menghadirkan solusi finansial yang inovatif, Adira Finance kembali menyelenggarakan pameran Adira Expo 2024 yang bertajuk Sering Order Banyak Tawaran (Sobat) di berbagai kota di Indonesia. Pada pameran ini, Adira Finance menyediakan berbagai penawaran serta keuntungan menarik bagi konsumen yang ingin mengajukan pembiayaan otomotif baik baru maupun bekas, multiguna, durables (elektronik dan sepeda listrik) baik secara konvensional maupun berprinsip syariah.
Selain itu, Adira Finance juga memiliki program unggulan Umrah untuk Sahabat yang merupakan program loyalti bagi pelanggan setia Adira Finance berupa kupon undian berhadiah umrah. Program ini berlangsung sejak Januari hingga Juni 2024.
Adira Finance juga berpartisipasi kembali dalam acara IIMS 2024 sebagai Official Multifinance Partner dengan MUFG dan Bank Danamon yang diselenggarakan pada Februari 2024. Untuk pertama kalinya momobil.id serta momotor.id, yang merupakan bagian dari layanan digital Adira Finance, menjadi Official Trade-in Partner di acara ini. Kedua layanan digital tersebut merupakan bentuk komitmen Adira Finance dalam melakukan transformasi digital untuk dapat terus beradaptasi dengan kebutuhan konsumen.
Sebagai wujud komitmen Adira Finance untuk senantiasa memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), Adira Finance kembali menghadirkan program CSR bertajuk Kembali Seru Bersama (Kurma). Program ini memberikan kesempatan mudik gratis untuk 500 ekosistem perusahaan yang terdiri dari pelanggan, karyawan dan masyarakat umum yang berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Serang.
Dari sisi keuangan, Adira Finance mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 4 persen y/y menjadi Rp 432 miliar di kuartal I-2024. Pertumbuhan ini terutama didorong meningkatnya total pendapatan sebesar 11 persen y/y menjadi Rp 2,4 triliun. Dengan demikian, Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) perusahaan masing-masing menjadi 7,3 persen dan 16,3 persen.
Dari sisi pendanaan, perusahaan terus melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui dukungan berkelanjutan dari pembiayaan bersama dengan perusahaan induknya, Bank Danamon, dan memperoleh pinjaman eksternal dari bank (baik bank dalam negeri maupun luar negeri) dan pasar modal (obligasi lokal dan sukuk mudharabah).
Per posisi Maret 2024, pembiayaan bersama mewakili 47 persen dari piutang yang dikelola. Sementara itu, total pinjaman perusahaan pada Maret 2024 meningkat sebesar 32 persen y/y menjadi Rp 18,6 triliun. Terdiri dari pinjaman bank, baik dalam negeri dan luar negeri, obligasi dan sukuk masing-masing memberikan kontribusi 66:34 persen. Hasilnya, gearing ratio stabil, yaitu sebesar 2,0 kali pada Maret 2024.(rd)