Pj Gubernur Adhy Optimis Antarkan UMKM Jatim Naik Kelas Go International
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono optimistis Bank Jatim dapat mengantarkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) Jawa Timur dapat naik kelas ke kancah internasional.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono optimistis Bank Jatim dapat mengantarkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) Jawa Timur dapat naik kelas ke kancah internasional.
Optimisme ini disampaikan Pj. Gubernur Adhy saat pembukaan Bank Jatim Trade Connect Summit 2024 dengan tema Your Opportunity to Connect di Balai Pemuda, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Senin (14/10).
Dalam pembukaan tersebut, Adhy juga didampingi direktur Keuangan, Treasury, dan Global Services Bank Jatim dan sesditjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag membuka acara yang di tandai dengan penekanan tombol sirine.
“Atas nama Pemprov Jatim, kami menyampaikan apresiasi kepada Bank Jatim sebagai motor yang menggerakkan UMKM sehingga bisa naik kelas. Jadi namanya juga trade center, yang terkoneksi baik dengan dunia internasional. Membawa mitra buyer dari luar negeri dan langsung bertransaksi business matching dengan masing - masing produk,” jelasnya.
Adhy melanjutkan, peran perbankan apalagi bank daerah sangat penting untuk melatih pelaku UMKM. Terlebih, Jawa Timur mempunyai potensi UMKM dan sumber daya alam (SDA) yang bisa menopang ekspor. “UMKM perlu peningkatan kapasitas untuk bisa mengakses dan belajar bertransaksi internasional. Ini juga bagian kecil dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-79 Pemprov Jatim. Bank Jatim sebagai BUMD yang memberikan kontribusi yang langsung dirasakan masyarakat utamanya bagi UMKM,” jelasnya menambahkan.
Adhy juga optimis Bank Jatim sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Timur bisa berperan aktif dalam membantu memberikan pembinaan kepada para UMKM.
“Ini penting karena kontribusi UMKM terhadap PDB Jatim setiap tahun terus alami peningkatan. Tahun 2022 terdapat peningkatan sebesar 0,55 persen dibandingkan tahun 2021, sedangkan tahun 2023-2024 ditargetkan kontribusinya bisa mencapai 58,5-58,8 persen,” ungkapnya.
Sementara untuk, negara tujuan utama ekspor, kata Adhy, yakni ada Arab, Cina, Hong akong, Jepang, Taiwan, Italia, Belanda, Singapura dan Malaysia. “Kita sudah agak kewalahan dengan permintaan booth di luar negeri. Bahkan banyak Indonesia Trade Center yang meminta Jawa Timur ikut, dan alhamdulillah banyak pengusaha yang berminat. Jadi kami memfasilitasi perizinan tersebut,” tuturnya.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan kinerja ekspor ini, Pemprov Jatim melalui Disperindag serta lembaga terkait telah menjalankan berbagai program yang khusus pada peningkatan kapasitas pelaku usaha.“Kami berupaya meningkatkan kapasitas pelaku usaha baik melalui pelatihan, promosi produk, maupun penyederhanaan perizinan usaha,” kata Adhy.
Adhy mengungkapkan, salah satu tantangan utama yang dihadapi pelaku usaha dalam melakukan ekspor adalah akses pembiayaan. Untuk itu, perbankan harus lebih inovatif dalam menyediakan produk yang dapat mempermudah pelaku usaha, khususnya UMKM. "Perbankan juga perlu mengembangkan produk pembiayaan berbasis digital yang dapat mempermudah proses transaksi ekspor,” ucapnya.(dev/rd)