PJB Hadirkan Rumah Hunian Modern dari FABA
PT Pembangkitan Jawa-Bali (PT PJB) melalui salah satu unit pembangkitannya, PLTU Paiton, dapat mengubah hasil pembakaran batu bara yang berupa Fly Ash Bottom Ash (FABA) menjadi rumah layak huni.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - PT Pembangkitan Jawa-Bali (PT PJB) melalui salah satu unit pembangkitannya, PLTU Paiton, dapat mengubah hasil pembakaran batu bara yang berupa Fly Ash Bottom Ash (FABA) menjadi rumah layak huni. Hunian itu diberikan Ahmad Sahroni dan Nurul Hidayah sebagai penerima manfaat.
Bangunan berdimensi 6 x 9 meter ini tampil beda karena seluruh dindingnya dibangun dari susunan bata interlock dengan model mirip bata merah yang bahan bakunya berasal dari FABA. Diketahui PLTU Paiton menghasilkan FABA 130.000 ton/tahun atau 470 ton/hari. Hingga kini, pengelolaannya mencapai 85 persen.
Dewan Komisaris PT PLN (Persero) Alex Iskandar Munaf dan Eko Sulistyo yang mengunjungi langsung rumah FABA tersebut. Mereka menyampaikan harapan besar akan pemanfaatan FABA oleh PT PJB. Mereka juga mengapresiasi atas upaya PJB dalam mengubah dan memanfaatkan FABA menjadi pavingblock, bata interlock, dan sebagainya, Kamis (21/7).
"Rumah percontohan yang dibangun menggunakan material FABA berdiri di lahan 120 m2. Lebih hemat hingga 30 persen. Salah satunya karena tidak membutuhkan banyak semen. Untuk membangun rumah seluas 54 m2 tersebut diperlukan sekitar 7.200 bata," jelasnya.
Direktur Operasi 1 PT PJB Yossy Noval mengungkapkan, upaya ini menjadi bagian dari kontribusi PJB agar pada 2030, secara substansial dapat mengurangi produksi hasil pembakaraan PLTU. Di antaranya melalui tindakan pencegahan, pengurangan, daur ulang dan penggunaan kembali, salah satunya melalui pemanfaatan FABA.
Jauh sebelum ditetapkan sebagai limbah non B3, PJB telah melakukan penanganan dan pemanfaatan FABA pada seluruh PLTU yang dikelolanya. Teknologi Bag Cloth Filter maupun Electrostatic Precipitator (ESP) berefisiensi tinggi digunakan untuk menangkap fly ash yang ikut terbawa pada udara emisi sehingga udara di lingkungan sekitar PLTU tidak melebihi nilai ambang batas yang telah ditetapkan.
"Sisa pembakaran batubara atau FABA telah dimanfaatkan dengan cukup optimal menjadi produk-produk yang ramah lingkungan seperti bahan bangunan, substitusi semen, material pengecoran jalan maupun sebagai material restorasi tambang," pungkasnya.(diy/rd)