PJB Jawab Keresahan Masyarakat dengan Bank Tama
PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) melalui salah satu unit pembangkitnya, UP Muara Karang berhasil mengubah keresahan masyarakat akan pencemaran sampah menjadi berkah.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) melalui salah satu unit pembangkitnya, UP Muara Karang berhasil mengubah keresahan masyarakat akan pencemaran sampah menjadi berkah. Salah satunya melalui Program CSR Bank Tama (Bank Sampah Bahari Utama).
Direktur Utama PJB Gong Matua Hasibuan menyampaikan, adanya Bank Tama ini untuk mengatasi masalah sampah yang dihadapi masyarakat. "Kegiatan yang awalnya hanya mengelola sampah plastik ini, dalam pengembangan akhirnya dijadikan sebagai pusat pengumpulan dan pengolahan sampah organik maupun non-organik," katanya, Rabu (24/8).
Program ini mewujudkan lingkungan yang lebih baik, juga memberdayakan kelompok pemuda. Para pemuda sekitar juga diberikan pembekalan dan pendampingan dalam pengelolaan budi daya magot BSF yang berimplikasi dalam memberikan alternatif pendapatan untuk kelompok.
Selain itu, juga menciptakan produk untuk pakan dan tambak ikan yang ramah lingkungan, serta mengembangkan unit di bagian usaha kewirausahaan sosial.
Melalui hasil dari analisis Social Return on Investment (SROI), poin yang dihasilkan dari program Bank Tama, mencapai 5,97. Setiap Rp 1 yang diinvestasikan oleh UP Muara Karang pada program tersebut dapat menghasilkan manfaat sosial senilai Rp 5,97.
Jika dinilai dari Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), program Bank Tama mendapatkan nilai sebesar 2,70. Melalui pengolahan dan konversi pengali 30, didapatkan nilai akhir yang dikeluarkan adalah 81,10. Secara keseluruhan penilaian terhadap tingkat kesesuaian antara kinerja program dengan harapan atau tingkat kepentingan masyarakat untuk program CSR UPMK pada level 85,62 persen.
Hal ini menunjukkan bahwa kinerja program CSR UPMKR telah memenuhi 85,62 persen harapan masyarakat. Program ini juga telah selaras dengan target pembangunan berkelanjutan SDG's poin 8. Yaitu mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua. (diy/rd)