PKT Kucurkan Rp 1 M Renovasi CCWS dan Inkubasi Startup ITS

PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) memperkuat kolaborasinya dengan dunia riset pendidikan melalui bantuan pendanaan sebesar Rp 1 miliar untuk renovasi Creative Co-Working Space (CCWS) dan dukungan program inkubasi startup di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

PKT Kucurkan Rp 1 M Renovasi CCWS dan Inkubasi Startup ITS
Dirut PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) Budi Wahju Soesilo (kanan) bersama Rektor ITS Bambang Pramujati saat menyampaikan sambutan terkait dukungan pendanaan untuk ITS.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) memperkuat kolaborasinya dengan dunia riset pendidikan melalui bantuan pendanaan sebesar Rp 1 miliar untuk renovasi Creative Co-Working Space (CCWS) dan dukungan program inkubasi startup di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Penyerahan bantuan ini dilakukan oleh Direktur Utama PT Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo kepada Rektor ITS Bambang Pramujati di Gedung Rektorat ITS, Selasa (15/10).

Inisiatif tersebut dicanangkan oleh Yayasan Pupuk Kaltim dalam rangka mengapresiasi percepatan pengembangan ekosistem pendidikan berbasis riset lewat CCWS. Ini menjadi jawaban untuk mengakomodasi aktivitas mahasiswa selama di kampus.

Budi menyatakan bahwa kontribusi ini merupakan bentuk dukungan perusahaan dalam mempersiapkan generasi muda berjiwa technopreneur. Ia memandang pentingnya kolaborasi dengan institusi pendidikan.

Terutama untuk menciptakan ruang yang mendorong ide-ide kreatif berkembang menjadi bisnis yang berkelanjutan. "Kami ingin CCWS ini menjadi titik awal bagi terciptanya inovasi-inovasi baru yang bisa berdampak luas," ujarnya.

Menyambung pembicaraan, rektor ITS yang akrab disapa BP ini mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh PKT. Menurutnya, kolaborasi ini tidak hanya bermanfaat bagi kampus tetapi juga memperkuat hubungan antara industri dan akademisi dalam menghadapi perkembangan riset. "Hal ini merupakan langkah strategis untuk mencetak mahasiswa yang mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional," ujarnya.   

BP berharap CCWS dan program inkubasi ini menjadi pijakan awal bagi terciptanya startup-startup potensial dari ITS yang memiliki daya saing tinggi. Dengan kolaborasi ini, ITS dan PKT berupaya menciptakan lingkungan yang kondusif bagi mahasiswa untuk terus berinovasi.

"Kami optimistis inisiatif ini dapat membawa dampak positif dan mempercepat lahirnya solusi bisnis yang kreatif dan aplikatif," ungkap dosen Departemen Teknik Mesin ITS tersebut. 

Lebih dari itu, Budi dan BP sepakat bahwa program ini menjadi bukti nyata sinergi antara dunia industri dan akademisi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Yakni melalui inovasi dan teknologi yang mampu menghasilkan solusi konkret untuk permasalahan industri dan masyarakat, sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional.(rd)