PLTU Jawa 7 Raih Penghargaan Proyek Terbaik dari China

Salah satu unit pembangkit milik PLN Nusantara Power (PLN NP), PLTU Jawa 7 meraih penghargaan proyek teknik berkualitas nasional China.

PLTU Jawa 7 Raih Penghargaan Proyek Terbaik dari China
Foto bersama usai menerima penghargaan.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Salah satu unit pembangkit milik PLN Nusantara Power (PLN NP), PLTU Jawa 7 meraih penghargaan proyek teknik berkualitas nasional China.

Penghargaan ini diraih atas prestasi PLTU Jawa 7 dalam bidang desain, konstruksi, enginering, operasi, keuangan, serta Health, Safety, Security, and Environment (HSSE). PLTU Jawa 7 merupakan 1 dari 3 terbaik proyek luar negeri lintas bidang yang digagas China.

Bekerja sama dengan perusahaan afilisasi di negara tersebut, PLTU Jawa 7 juga menjadi satu-satunya proyek di Indonesia yang mendapatkan penghargaan. Hal ini membuktikan komitmen PLN Group secara ekselen dalam mengawal proyek sedari perencanaan hingga beroperasinya PLTU.

Direktur Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali (PT SGPJB) Lu Chengjun menyampaikan, komitmen PLTU Jawa 7 sebagai salah satu PLTU terbaik di Indonesia dalam memasok listrik yang andal dan berkualitas. "Dalam menghadirkan listrik, seluruh manajemen dan karyawan bertekad untuk meningkatkan kualitas di setiap lini. Bahkan sejak sebelum konstruksi berjalan," ujarnya.

Direktur Utama PLN NP Ruly Firmansyah menyampaikan, terima kasihnya kepada seluruh pihak yang terlibat semenjak proyek PLTU Jawa 7 digagas. Proyek ini menjadi salah satu proyek percontohan yang baik dari kerja sama dua negara.

“Melalui PLTU Jawa 7 kami membuktikan bahwa tidak saja kami mampu menghadirkan listrik berkualitas yang berazaskan pengelolaan lingkungan. Namun kami juga dapat memberikan nilai lebih dalam membawa nama baik perusahaan juga Indonesia di mata investor dan negara asing,” terang Ruly.

Dari sisi teknologi, PLTU ini merupakan pembangkit besar pertama di Indonesia yang menggunakan boiler Ultra Super Critical (USC) yang dapat meningkatkan efisiensi pembangkit hingga 15 persen lebih tinggi dibandingkan non USC. Teknologi USC juga membuat emisi yang dihasilkan menjadi lebih rendah sehingga lebih ramah lingkungan. (diy/rd)