Polisi Bakal Periksa Saksi dan Korban Serta Struktur Jembatan
Polisi memeriksa sejumlah penyangga jembatan dan beberapa beton yang terputus serta beberapa bagian jembatan.
Probolinggo, HB.net - Jembatan gantung yang membawa korban luka-luka siswa SMPN 1 Pajarakan, kini berbuntut panjang.
Polisi bergerak cepat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk memastikan penyebab ambruknya jembatan gantung yang berada di Desa Kregenan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.
Terlihat juga, Kapolres Probolinggo, AKBP Tengku Asrya Khadafi bersama Kasat Reskrim dan beberapa perwira Polres datang ke TKP. Ada juga Kasdim 0820 dan beberapa personel kepolisian.
Polisi memeriksa sejumlah penyangga jembatan dan beberapa beton yang terputus serta beberapa bagian jembatan.
Kapolres, AKBP Arsya Khadafi, mengatakan pihaknya akan memberikan perhatian khusus atas kasus ini. Tidak hanya terkait peristiwanya, Kapolres juga memastikan akan memberikan trauma healing kepada sejumlah korban yang terjatuh dalam peristiwa ambruknya jembatan gantung ini.
"Para korban bukan hanya mendapat perawatan terkait fisiknya, tetapi kami juga akan melakukan pengobatan secara psikologi atau semacam trauma healing agar kedepannya para korban tidak memiliki efek akibat peristiwa ini," ujar Arsya.
Tidak hanya itu, rencananya pihaknya juga bakal memeriksa sejumlah saksi dan juga korban yang ada di TKP. Selain itu, pihaknya juga akan mengecek struktur jembatan.
"Kami akan memeriksa apakah ada unsur pidananya,. Nanti kami sampaikan terkait perkembangannya. Kami juga akan memberi masukan kepada Pemerintah Kabupaten Probolinggo untuk mengecek terkait kelayakan jembatan gantung yang ada di Kabupaten Probolinggo yang rata-rata menjadi penghubung antar desa," tegasnya.
Perlu diketahui, setelah dilakukan perawatan intensif di Rumah Sakit Waluyo Jati Kraksaan kepada 13 siswa korban jembatan ambruk itu ada sebagian yang sudah dipulangkan. Sekitar 8 orang sudah pulang dan lainnya masih dirawat dan masih menjalani rawat inap di RSUD Waluyo Jati. (ndi/diy)