Positif Covid-19, Satu Nakes RSUD Jombang Meninggal Dunia
Berita duka datang dari tenaga kesehatan (Nakes) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang, yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 pada Minggu (1/11) kemarin.
Jombang, HARIAN BANGSA.net - Berita duka datang dari tenaga kesehatan (Nakes) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang, yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 pada Minggu (1/11) kemarin.
Tenaga kesehatan tersebut diketahui bernama Kasianto asal Kecamatan Gudo, yang bekerja di ruang operasi IGD RSUD Jombang. Sebelum meninggal dunia, dirinya sempat menjalani perawatan selama 10 hari di ruang khusus isolasi pasien Covid-19.
Direktur RSUD Jombang, dr Pudji Umbaran mengatakan, nakes tersebut menjalani perawatan dengan gejala panas pada 22 Oktober lalu. Sejak saat itu langsung menjalani perawatan di Rumah Sakit tempatnya bekerja.
“Awal masuk tanggal 22 oktober kami rawat di ruang abu-abu ruang observasi, hasilnya non reaktif tapi muncul nilai,” ucapnya saat ditemui sejumlah wartawan di kantornya, Senin (2/11).
Setelah dilakukan observasi, lanjut Pudji, secara berulang-ulang hingga 3 kali muncullah pertambahan angka. Sehingga pihak rumah sakit curiga bahwa yang bersangkutan terpapar Covid-19. Saat dipindahkan di ruang isolasi khusus, bahwa paru-paru nakes tersebut diawal kondisinya masih bagus. Namun dalam perjalanan, paru-parunya semakin memburuk.
“Selanjutnya kita ambil swabnya, dan betul hasilnya positif confirm. Sehingga kami pindahkan ke ruang isolasi khusus. Hasil foto rongent menunjukkan serial rongent radiologinya menunjukkan kerusakan paru yang cukup berat. Yang itu kemudian akhirnya kemarin pagi almarhum meninggal dunia,” terangnya.
Ditanya terkait hasil tracing, Pudji megatakan, sejak awal nakes tersebut diketahui mengeluhkan gejala panas tubuh. Pihak RSUD selanjutnya melakukan pemeriksaan pada sejumlah karyawan lainnya yang bekerja satu ruangan dengan nakes tersebut.
“Semua kita lakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah sumbernya dari rumah sakit. Dan alhamdulillah hasilnya non reaktif semuanya. Bahkan kami lakukan yang betul-betul dekat. Kontak dengan beliaunya kita lakukan swab, dan hasilnya negatif semuanya,” jelasnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, direktur RSUD Jombang menyebut, bahwa sumber penularan bukan dari dalam rumah sakit, khususnya ruang IGD. Tetapi dari luar rumah sakit, dan dari hasil penelusuran ternyata yang bersangkutan mempunyai usaha lain di rumahnya. Yakni mempunyai toko peracangan.
“Yang bersangkutan punya aktivitas lain, yaitu peracangan di rumahnya. Dan yang bersangkutan setiap hari kulakan (belanja) di pasar. Namun pasar mana kita belum tahu. Ya ada kemungkinan ia tertular di pasar,” pungkas Pudji.(aan/rd)