Ratusan Hacker akan Hadir dalam Lomba Fitcom 2.0
Ratusan hacker (peretas) yang berasal dari kalangan SMA dan SMK seluruh Indonesia akan hadir di Universitas Dinamika (Stikom) Surabaya.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Ratusan hacker (peretas) yang berasal dari kalangan SMA dan SMK seluruh Indonesia akan hadir di Universitas Dinamika (Stikom) Surabaya. Mereka akan beradu keahlian dalam lomba Faculty of Informatics Technology Competition (Fitcom) 2.0 yang diselenggarakan Fakultas Teknologi dan Informatika (FTI), Agustus 2024 mendatang.
Fitcom 2.0 ini mempertandingan tiga kategori. Yaitu website programming, line tracer, dan cyber security. Semua kategori dilombakan oleh tim peserta. Sebelumnya, Fitcom pertama kali diselenggarakan pada November 2023. Kali ini, Fitcom hadir kembali dengan konsep acara yang lebih menarik.
“Kami menargetkan 100 tim atau 200 peserta dalam kompetisi ini. Tujuannya adalah untuk menciptakan calon-calon ahli pemrograman yang terlatih dalam bidang keamanan siber (cyber security),” ungkap Dekan FTI Anjik Sukmaaji.
Menurut Anjik, cyber security identik dengan keamanan siber dan peretasan (hacking). Perkembangan tren hacker di Indonesia terbilang positif. “Kami ingin mengembangkan potensi hacker-hacker muda di Indonesia,” imbuhnya.
Para peserta yang telah dikelompokkan dalam sebuah tim akan saling bersaing dalam suatu permainan yang mengharuskan mereka untuk memecahkan dan menemukan suatu kode yang telah disembunyikan di dalam server. "Setiap pemecahan kode tersebut akan dinilai sesuai tingkat level kesulitannya," terangnya.
“Saat ini akses teknologi sangat mudah diakses. Akan menjadi suatu bahaya apabila kemudahan teknologi ini tidak memiliki banyak ahli. Harapannya, para peserta yang akan mengikuti kompetisi ini juga dapat mengedukasi masyarakat,” kata Anjik.
Anjik Sukmaaji juga mengungkapkan perkembangan hacker di Indonesia menunjukkan tren positif. Bahkan ia mengatakan bahwa hacker Indonesia cukup dipertimbangkan di tingkat Asia dan dunia. "Mungkin tidak banyak yang tahu, tetapi sebenarnya banyak ahli IT Indonesia yang bekerja secara remote (jarak jauh) untuk pengamanan server perusahaan luar negeri," tandasnya.(rd)