Rawat Bumi, SKK Migas Turut Serta dalam Pengurangan Emisi Karbon
Program ini merupakan ikhtiar untuk turut andil mencapai salah satu target dalam Renstra IOG 4.0 yaitu memastikan keberlanjutan lingkungan.
Surabaya , HB.net -Seluruh pegawai Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara (SKK Migas) wajib menanam dan merawat minimal dua batang pohon selama dua bulan sejak akhir Juli hingga awal Oktober 2023.
Program ini merupakan ikhtiar untuk turut andil mencapai salah satu target dalam Renstra IOG 4.0 yaitu memastikan keberlanjutan lingkungan.
"Pengurangan emisi menjadi salah satu pilar utama dalam menciptakan lingkungan berkelanjutan yang tertuang di dalam Rencana Strategis Industri Hulu Migas 4.0 Renstra IOG 4.0," jelasnya.
"Kami ingin menunjukkan kepada publik bahwa ini wujud kepedulian dan tanggung jawab pekerja industri hulu migas (SKK Migas) terhadap lingkungan. Kepedulian lingkungan tidak hanya dilakukan oleh industri, namun juga seluruh pekerja industri hulu migas," kata Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto.
Setiap pegawai yang menanam dan merawat tanaman wajib mendokumentasikan perkembangannya menjadi nilai tambah selama dua bulan.
"Durasi waktu pelaksanaan dan penilaian program 29 Juli - 1 Oktober 2023 dengan jenis tanaman yang ditanam adalah grow kit dari Departemen Komunikasi SKK Migas.
Setiap bidang wajib menunjuk dua green agents atau agen hijau yang bertugas memastikan setiap pegawai menanam dan merawat tanamannya, serta mempublikasikannya melalui media sosial masing masing.
"Keseluruhan proses kegiatan akan dinilai dalam sebuah kompetisi antarbidang dan divisi," kata Dwi.
Mengawali program itu, SKK Migas Perwakilan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama Kangean Energy Indonesia (KEI) melakukan penananam 450 bibit pohon santigi di pantai utara Pulau Pagerungan Kecil Kecamatan Sapeken Kabupaten Sumenep Jawa Timur sebagai tahap awal pada 2 Agustus 2023. Rencananya di tahun 2023 KKKS KEI total akan menanam 4.200 bibit mangrove dan 800 bibit santigi.
Penanaman tahap awal ini dihadiri camat Sapeken, kepala desa Pagerungan Kecil, Kapolsek, Danramil, Danposal, Ketua Pokmaswas Kecamatan Sapeken, SKK Migas, dan VP operation, dan VP Exploration Kangean Energy Indonesia.
Industri hulu migas mempunyai target KPI dua juta pohon pada 2023 yang akan direalisasikan dari Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai, Program Pengembangan Masyarakat, Program Penghijauan pada buffer zona fasilitas produksi atau fasilitas pendukung, serta pemulihan lingkungan. (mid/ns)