RSUD dr Soetomo Antisipasi Ancaman Cyber Crime
Di era saat sekarang, teknologi menjadi hal yang penting. Namun harus berupaya untuk tidak tertembus kejahatan yang dapat merugikan data pasien.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Di era saat sekarang, teknologi menjadi hal yang penting. Namun harus berupaya untuk tidak tertembus kejahatan yang dapat merugikan data pasien. Hal tersebut disampaikan Direktur RSUD dr Soetomo Cita Rosita Sigit Prakoeswa saat webinar, di RSUD dr. Soetomo, Selasa (9/7).
Lebih lanjut, dia mengatakan, RSUD dr. Soetomo mempunyai tim information technology (IT) yang berjumlah 60 orang dan bekerja 24 jam. Tim tersebut dibentuk sejak 2023.
"Kami berharap RSUD dr Soetomo tetap bisa menjadi tempat pasien berobat dan aman. Kita tahu peretasan data nasional terjadi, dan bolongnya dari mana?. Itu bisa lewat situs judi online. Kita harus berhati-hati, " ungkap dia.
Pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran (SE) direktur untuk memperingatkan, mengimbau, menegaskan bahwa jaringan di RSUD dr Soetomo hanya untuk pekerjaan. Tidak untuk mengakses situs yang lain seperi judi online, game online, pornografi dan lainnya. "Karena itu merupakan pintu masuk. Pasti kami akan proses itu. Kami sudah sweeping apakah ada yang menggunakan situs-situs itu," beber dia.
Menurut kepala Dinas Kominfo Jatim, kata Cita, RSUD dr. Soetomo paling rajin bertanya, apakah aplikasi ini aman atau tidak. "Kami dibantu teman-teman Instalasi Teknologi Komunikasi dan Informasi (ITKI) . Mereka selalu menguatkan dengan back up data. Dan back up ini juga dibantu Diskominfo dan Kominfo," terang Cita.
Menurut dia, rumah sakit menjadi sasaran empuk karena ribuan pasien ada di sini. Apalagi, kata dia, ada 1.300 tempat tidur dan puluhan pasien ada di poli klinis. "Selama ini belum ada peretas masuk. Ada ancaman tetapi langsung dihilangkan," ungkap dia.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Jawa Timur Sherlita Ratna Dewi Agustin mengatakan, tahun 2024, RSUD dr. Soetomo mendapat ancaman lebih dari 15 ribu peretas yang berusaha masuk ke domain milik RSUD dr. Soetomo. "15 ribu peretas itu yang berusaha masuk mengganggu. Tapi sudah berhasil ditangani," ujar Sherlita.
Ancaman yang teridentifikasi terhadap RSUD dr. Soetomo yang sering mendapatkan gangguan ada 5. Yakni minio.rsudrsoetomojatimprov.go.id, rsudrsoetomojatimprov.go.id, biketonsrsudrsoetomo.jatimprov.go.id, emrrsudrsoetomojatimprov.go.id, Jurnal rsudrsoetomojatimprov.go.id.
Kebanyakan peretas tersebut berasal dari Singapura. Kemudian dari Amerika, Bulgaria, Inggris Raya, dan Finlandia. "Tidak ada yang dari Indonesia," kata Lita panggilan akrab Sherlita.
Dia menyebut, agar domain atau website lebih aman, lebih baik instansi di bawah Pemprov Jatim mendaftar menggunakan domain jatimprov.go.id. "Kalau mendaftarkan aplikasi atau website pemprov menggunakan domain jatimprov.go.id, punya dua keuntungan, yakni pertama, dia resmi sebagai aplikasi websitenya Pemprov Jatim dan kedua mendapatkan bantuan monitoring dan pengawasan dari Kominfo," pungkas Lita.
Sebagai informasi, webinar tersebut menghadirkan pembicara antara lain, Dirreskrimsus Polda Jatim Kombes Pol Lutfhie Sulistiawan, Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Charles P Tampubolon, Direktur Keamanan Siber & Sandi Pembangunan Manusia BSSN Agus Prasetyo.
Juga ada Kasi Keamanan Teknologi Informasi DPTSI ITS Hatma Suryotrisongko dan Kepala Instalasi Teknologi Komunikasi & Informasi RSUD dr Soetomo Jemmy Andijaya Soetantio. (mid/rd)