Rumah Sesepuh Pagar Nusa Dilempar Botol Miras
Aksi pelemparan botol minuman keras (miras) ke rumah sesepuh Pagar Nusa Sidoarjo yang ada di Desa Ganting, Gedangan, Sidoarjo terekam CCTV.
Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - Aksi pelemparan botol minuman keras (miras) ke rumah sesepuh Pagar Nusa Sidoarjo yang ada di Desa Ganting, Gedangan, Sidoarjo terekam CCTV. Pelaku saat beraksi menggunakan baju serba hitam.
Berdasar pada rekaman CCTV yang dipasang oleh Edi Heri Wardoyo selaku pemilik rumah, pelaku pelemparan botol miras tersebut 1 orang. Namun gerombolan lainnya menunggu pada sisi seberang jalan. Edi Heri Wardoto adalah ketua Padepokan Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa Desa Ganting.
Saat ditemui dirumahnya, pria yang akrab diasapa Wardoyo tersebut memaparkan bahwa kejadian pelemparan itu terjadi pada Minggu (19/6) pagi "Saya nggak mau berandai-andai atau menuduh siapa pelakunya. Tetapi, kalau dilihat dari CCTV mereka pakai pakaian serba hitam," jelas Wardoyo, Senin (20/6).
Dari cuplikan rekaman CCTV, gerombolan pelaku diketahui berjumlah lebih dari 1 orang. Mereka berjalan dari arah Barat. Anak dari Wardoyo bernama Dwi menambahkan bahwa insiden pelemparan, penganiayaan, serta pengerusakan tersebut terjadi di rumahnya tidak hanya sekali ini saja.
Ia mengatakan bahwa kejadian kemarin adalah satu dari rentetan insiden teror yang selama ini keluarga mereka alami. "Yang dilemparkan itu botol miras kosong. Kalau dilihat sekilas seperti botol merk OT. Kejadian pelemparan ini nggak hanya sekali atau dua kali, Mas. Sudah sejak September 2021. Yang paling sering ya lempar batu," papar Dwi.
Dwi menjelaskan jika dirinya bersama keluarga secara terpaksa menutup semua kegiatan mengaji dan kegiatan latihan pencak silat yang diperuntukkan untuk yatim piatu. Hal ini lantaran ia tidak mau adanya korban. Penutupan kegiatan belajar mengajar dan mengaji tersebut praktis sudah tidak dijalankan sejak September 2021.
"Saya sama abah diwanti-wanti untuk tidak boleh melawan. Meskipun saya serin gkali menjadi tameng dan dipukuli untuk melindungi adik-adik. Kalau memang mereka menginginkan untuk tempat silat ini ditutup, saya tutup sekarang juga kok. Tapi tolong biarkan kami ngaji lagi seperti dulu. Kasihan anak-anak," pungkasnya.
Sementara itu, penasihat hukum Wardoyo, Rahadi Sri Wahyu Jatmika, saat ditemui dilokasi kejadian memaparkan bahwa pihaknya menyesalkan atas tindakan yang merugikan kliennya tersebut. Rahadi menegaskan bahwa pihaknya juga akan melakukan upaya pengaduan serta pelaporan ke Polda Jatim.(cat/rd)