Sebanyak 21 Tokoh di Jatim Terima Vaksin Perdana
"Provinsi Jawa Timur dan juga Provinsi yang lain, hari ini melakukan secara serentak, vaksinasi untuk Forkopimda dan Tokoh masyarakat, Tokoh pemuda, termasuk Tokoh Tokoh profesi," ujar Khofifah melalui Zoom.
Surabaya, HB.net – Sebanyak 21 Tokoh, menjadi orang yang menerima vaksin Covid-19 perdana di Jawa Timur. Mereka terdiri dari Forkopimda Jatim, Pimpinan sejumlah Rumah Sakit, Pimpinan Organisasi Profesi, Pimpinan organisasi kepemudaan, serta influencer.
Sekurangnya ada 22 orang yang terdaftar sebagai penerima vaksin Covid-19 pada hari ini, Kamis (14/1). Namun satu orang tidak lolos screening, yakni Direktur Utama RSAL dr. Ramelan, lantaran tekanan darah tinggi. Sehingga hanya 21 orang saja yang menerima vaksin.
"Provinsi Jawa Timur dan juga Provinsi yang lain, hari ini melakukan secara serentak, vaksinasi untuk Forkopimda dan Tokoh masyarakat, Tokoh pemuda, termasuk Tokoh Tokoh profesi," ujar Khofifah melalui Zoom.
Selanjutnya, di Jatim sebanyak tiga Kabupaten Kota, yakni Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik, akan melaksanakan vaksinasi Covid pada hari Jumat (15/1). Sementara prioritas tiga daerah tersebut, sebagaimana jumlah vaksin yang terdistribusi.
"Menurut catatan dari Kementerian Kesehatan, untuk Surabaya, Sidoarjo dan Gresik. Tapi dalam waktu yang Insya Alloh sesegera mungkin akan dikirim tahap kedua, untuk bisa mendistribusikan dan memeratakan proses vaksinasi secara lebih luas lagi," terangnya.
Khofifah juga menyampaikan terima kasih, atas komitmen sejumlah Tokoh serta Ketua Organisasi yang turut mensukseskan vaksinasi ini. Kata Khofifah, ini menjadi bukti, bahwa Pimpinan di Jatim, baik Informal Leader, Religius Leader, serta Formal Leader, seluruhnya kompak.
"Seperti yang disampaikan pak Ketua IDI, semuanya kompak ingin mensukseskan vaksinasi ini, untuk bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan tetap menjaga, kalau sata 4M, jadi ya bermasker, ya cuci tangan, ya menjaga jarak, ya menghindari kerumunan," tuturnya.
Terkait dengan kasus Covid-19 di Jatim, angka kematian di Jatim cukup signifikan. Pada bulan Oktober 2020 sampai awal Januari 2021, dari sisi angka yang terkonfirmasi positif, Jatim menduduki peringkay ke empat, setelah DKI Jakarta, Jabar, dan Jateng.
"Tetapi angka kematian kita, tertinggi diantara Provinsi Provinsi se Jawa. Baik secara prosentatif maupun secara komulatif," katanya.
Oleh karena itu, seluruh ikhtiar yang dilakukan secara bersama sama, lanjut Khofifah, mulai dari Rumah Sakit, SDM tenaga kesehatan, kemudian doa dari para Tokoh Agama. Artinya usaha lahir batin telah dilakukan.
"Nah, menyempurnakan dari ikhtiar itu, sekarang adalah proses vaksinasi. Oleh karena itu, kembali saya ingin menyampaikan terima kasih atas komitmen seluruh elemen strategis di Jawa Timur," ungkapnya.
Komitmen ini, tutur Khofifah, menjadi penguat bagi seluruh masyarakat Jatim, untuk memaksimalkan seluruh iktiar yang selama ini telah dilakukan. Khofifah berharap, vaksinasi ini tidak hanya sukses pelaksanaannya, tetapi juga sukses mencegah secara signifikan penyebaran Covid di Jatim.
21 orang tersebut, antara lain dari unsur Forkopimda Jatim, Wagub Jatim, Sekdaprov Jatim, Pangdam V Brawijaya, Wakapolda Jatim, Kajati Jatim, dan Wakil Ketua DPRD Jatim. Dari unsur Kesehatan, yakni Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim, Kabiddokes Polda Jatim, Dirut RSUD dr. Soetomo Surabaya, Deputi Direktur BPJS Kesehatan Jatim, dan Kepala BPOM Surabaya.
Dari unsur akademisi, yakni Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair. Kemudian dari unsur organisasi profesi, yakni Ketua DPW Persatuan Perawat Indonesia (PPNI) Jatim, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Jatim, Anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jatim, dan anggota Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jatim.
Dari unsur organisasi kepemudaan, yakni Ketua Gerakan Pemuda Ansor Jatim, anggota pemuda Hindu Jatim, anggota pemuda Kristen Jatim, serta dua influencer. (dev/ns)