Selain Sterilisasi, Dihimbau Tak Bawa Tas Besar

Menjelang perayaan Natal 2024 tepatnya H-1 atau tanggal 24 Desember 2024, petugas gabungan dari Gegana dan Satuan Unit K-9 akan melakukan sterilisasi di sejumlah gereja wilayah Surabaya.

Selain Sterilisasi, Dihimbau Tak Bawa Tas Besar
Sterilisasi Natal yang dilakukan oleh Polrestabes Surabaya.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Menjelang perayaan Natal 2024 tepatnya H-1 atau tanggal 24 Desember 2024, petugas gabungan dari Gegana dan Satuan Unit K-9 akan melakukan sterilisasi di sejumlah gereja wilayah Surabaya.

Dari pemeriksan tentang keamanan gereja dan antisipasi bahaya teroris maupun bahan peledak, beberapa gereja dengan kapasitas jemaat besar telah mengajuan pengamanan sterilisasi kepada Polrestabes Surabaya.

Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Rina Santi Naiggolan mengatakan bahwa beberapa gereja telah mengajukan untuk dilakukan sterilisasi. “Sebagian gereja telah mengajukan agar dilakukan pengecekan dan sterlisasi. Kebanyakan yang mengajukan gereja besar dengan kapasitas jemaatnya banyak, yang kecil-kecil tidak,” ujatnya, Senin (23/12).

Sedangkan secara rinci tentang jumlah gereja yang telah  mengajukan keamanan dan sterilisasi, Rina Santi Nanggolan kurang memahami secara detail. “Kalau jumlahnya saya tidak tahu. Pokoknya hanya 15 persen dari total gereja yang ada di Surabaya. Perkiraan untuk gereja dari kapasitas kecil hingga kapasitas besar sebanyak 300-an gereja. Jadi cuma 40 gereja. Tapi lebih detailnya bisa tanya ke Sat Intelkam karena yang menangani perizinan,” tambah Rina.

Polrestabes Surabaya menghimbau kepada para jemaat gereja agar tidak membawa barang bawaan dengan ukuran besar. “Itu diimbau agar mempermudah pihak kepolisian dalam melakukan pengecekan barang bawaan yang akan masuk melalui pintu utama gereja,” tutupnya.

Secara terpisah, Kasat Intelkam Polrestabes Surabaya AKBP Edi Hartono mengatakan, pihaknya masih belum memiliki rincian secara detail berapa gereja yang telah mengajukan keamanan sterilisasi. “Jadi untuk pengajuan sterilisasi pihak gereja langsung ke polsek masing-masing yang mempunyai wilayah. Setelah dari polsek kemudian ke kabagops. Kalau kami hanya diinfokan saja bukan bermuara,” akui Edi Hartono.

Sedangkan antisipasi kepadatan kendaraan yang diakibatkan kendaraan pribadi milik jemaat, telah diulas dalam rapat kordinasi di Mapolrestabes Surabaya, beberapa hari yang lalu. “Hal itu telah disampaikan kemarin oleh kasat Lantas Polrestabes Surabaya dalam rapat kordinasi. Bila itu diperlukan nantinya akan ada imbauan tentang pengunaan jasa transportasi,” tutup Edi Hartono.(yan/rd)