Selama 11 Bulan, 17633 Wanita Hamil di Kabupaten Mojokerto

Sampai dengan November tahun 2021 ini tercatat sebanyak 17633 orang ibu di Kabupaten Mojokerto hamil.

Selama 11 Bulan, 17633  Wanita Hamil di Kabupaten Mojokerto
Bupati Ikfina menerima cinderamata dari partisipan talkshow bertajuk Sehat Negeriku.

Mojokerto, HARIANBANGSA.net - Sampai dengan November tahun 2021 ini tercatat sebanyak 17633 orang ibu di Kabupaten Mojokerto hamil. Angka kehamilan luar biasa itu turut dalam senam hamil di Pendapa Graha Majatama, Selasa (9/11).

Meski angka tersebut diwakil sebanyak 100 orang ibu hamil (bumil). Mereka turut dalam acara talkshow bertajuk Sehat Negeriku, Tumbuh Indonesiaku. Bupati Mojokerto Ikfina turut hadir dan memotivasi pada peserta.

“Supaya kehamilan berjalan luar biasa, harus dijalani dengan bahagia, terima dengan rasa syukur, dan jangan sampai kehilangan momen. Bumil membutuhkan dukungan suami. Seperti aktivitas mengelus perut dan ajak janin berkomunikasi,” pesan bupati.

Selain itu, Bupati Ikfina yang juga seorang dokter dan psikolog, memberi edukasi bahwa periode emas kehamilan adalah 1000 hari pertama. Yakni 270 hari (masa kehamilan kurang lebih 9 bulan), 180 hari (6 bulan masa pemberian ASI eksklusif), dan 550 hari (18 bulan masa pemberian ASI ditambah makanan pendamping ASI). Masa 1000 hari pertama juga harus bagus, karena akan berpengaruh terhadap masa depan kelak.

Narasumber lain yaitu dr. Muhammad Yusuf, obstetri ginekologi dari RS dr Soetomo dan FK Unair. Pada talkshow ini memberi edukasi seputar vaksinasi Covid-19 pada bumil. Dokter Yusuf merekomendasikan agar vaksin bumil bisa diberikan pada usia kehamilan 12 minggu atau selambat-lambatnya 33 minggu. Senam atau exercise pada bumil, dianjurkan selama 2,5 jam per minggu, dengan terlebih dulu melakukan konsultasi medis.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Sujatmiko, yang juga hadir dalam acara ini berharap semua bumil kita sehat.  "Kematian ibu dan bayi 0. Itu harapan kita semua yang utama. Senamnya mungkin sederhana, tapi manfaatnya besar,” katanya.

Kegiatan ini juga penting untuk meningkatkan dukungan keluarga, menguatkan ikatan emosi bumil dan suami, mengurangi ketegangan menghadapi waktu persalinan sehingga bebas gangguan psikologis.(yep/rd)