Seluruh Anggota dan Staf DPRD Sidoarjo Di-Swab

Pimpinan, anggota dan staf DPRD Sidoarjo menjalani uji swab di halaman gedung DPRD setempat, Rabu (26/8).

Seluruh Anggota dan Staf DPRD Sidoarjo Di-Swab
Salah satu anggota DPRD Sidoarjo saat uji swab, Rabu (26/8).

Sidoarjo, HARIAN BANGSA.net - Pimpinan, anggota dan staf DPRD Sidoarjo menjalani uji swab di halaman gedung DPRD setempat, Rabu (26/8). Tes swab ini upaya tracing sekaligus deteksi dini penyebaran Covid-19 di lingkungan DPRD Sidoarjo, sejak meninggalnya Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin yang terpapar Covid-19.

Total yang menjalani tes swab, 159 orang. Rinciannya, 49 pimpinan dan anggota DPRD Sidoarjo. Sedangkan ASN dan non ASN, berjumlah 110 orang. Termasuk tenaga kebersihan dan keamanan DPRD Sidoarjo. "Hasilnya baru akan diketahui tiga hari ke depan," cetus Ketua DPRD Sidoarjo, Usman, usai menjalani uji swab.

Usman menjelaskan, uji swab ini sifatnya wajib bagi 49 anggota dan pimpinan DPRD Sidoarjo. Katanya, jika tidak mau mengikuti swab atau hasil swabnya positif, maka dilarang mengikuti berbagai kegiatan kedewanan. Apalagi, seluruh kegiatan bakal berjalan normal seperti biasanya.

"Kalau memang ada yang melaksanakan swab mandiri diperbolehkan yang penting hasilnya bisa dipertanggungjawabkan. Tapi melihat kehadirannya, semua anggota dewan ikut swab," tegas politikus PKB ini.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo, dr Atho'illah mengatakan, tes swab anggota, pimpinan dan Sekwan DPRD Sidoarjo ini bagian dari tracing Dinkes Sidoarjo. Selain itu, sebagai upaya screening bagi anggota dewan dan Sekwan yang ikut rapat paripurna, Rabu (19/8) malam lalu.

"Swab ini agar diketahui lebih awal siapa yang terdeteksi terpapar Covid-19. Hasilnya akan diketahui sekitar dua sampai tiga hari ke depan," ungkapnya.

Mantan kepala Puskesmas Sidoarjo Kota ini menambahkan, jika diketahui ada anggota dewan mapun Sekwan yang positif Covid-19, maka sesuai Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor 413 Tahun 2020, jika ada yang positif, wajib menjalani isolasi.

Kata dr Atho'illah, jika tidak ada gejala, maka bisa isolasi mandiri di rumah. Atau bisa isolasi di tempat yang disediakan Pemkab Sidoarjo, di sebuah hotel di kawasan Kota Sidoarjo. "Kalau ada yang positif, maka keluarganya juga akan di-tracing. Karena swab dan tracing ini untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19," tandasnya. (sta/rd)