Sembilan Desainer Tampilkan Koleksinya di SFP

Surabaya Fashion Parade (SFP) adalah event fashion yang dikreasi pada 2008 lalu di Tunjungan Plaza oleh Dian Apriliana Dewi. Ia penggagas sekaligus founder SFP.

Sembilan Desainer Tampilkan Koleksinya di SFP
Para desainer yang tampil dalam gelaran SFP di Tunjungan Plaza Surabaya.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Surabaya Fashion Parade (SFP) adalah event fashion yang dikreasi pada 2008 lalu di Tunjungan Plaza oleh Dian Apriliana Dewi. Ia penggagas sekaligus founder SFP.

Event ini bertujuan untuk memberikan wadah dan mengapresiasi penggiat fashion. Mulai desainer, pengajar, perajin, model, hingga siswa sekolah fashion untuk terlibat dalam dunia fashion dengan menampilkan karya dan bakat mereka.SFP dilaksanakan pada Kamis-Minggu (2-5/12) secara online dan ofline.

“Konsep pada tahun ini sedikit berbeda. Jadi kita melakukan secara ofline untuk mereka yang sudah kangen dengan gelaran SFP. Sedangkan secara online bagi mereka yang masih belum siap keluar rumah akibat pandemi Covid-19,” kata Dian usai press conference, Kamis (2/12).

Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes), gelaran ini dilaksanakan di Chameleon Hall Tunjungan Plaza 6 lantai 5. Jumlah tamu di dalam ruangan show juga akan dibatasi sesuai panduan social distancing yang berlaku.

Selama 4 hari tersebut, disiapkan berbagai tema show yang berbeda. Di antaranya Ethnic, Moslem, Cocktail, dan Urban. Viva Cosmetics akan menggandeng 2 desainer asal Surabaya dalam acara SFP tahun ini, yaitu Mega Ma dan Stella Lewis.

Desainer tamu yang berpartisipasi di SFP 2021 antara lain Deden Siswanto, Nuniek Mawardi, Gregorius Vici, dan Weda Githa. Selain acara fashion show dan fashion exhibition ada 2 kompetisi yang dilombakan, yaitu Surabaya Model Search dan Surabaya Fashion Designer Award.

Salah satu desainer yang turut memeriahkan gelaran SFP pada hari pertama, yakni Yunita Kosasi. Ia membuat baju secara manual dengan memakai bahan lurik. Mengambil tema laut, baju rancangannya berwarna kebiruan serasa warna laut.

Tidak hanya itu, aksesoris yang ditampilkan, yakni kalung dengan mengunakan bahan tutup botol. Ini menandakan jika tutup botol bisa bermanfaat dan bisa dikreasikan untuk kerajinan aksesoris.

Selain itu, ada desainer Alben Ayub. Kali ini dia hanya menampilkan desain untuk kaum pria. Dengan membawa koleksinya yang simpel untuk sehari-hari yang bisa dibeli di beberapa department store.

“Kami berharap kegiatan ini tetap terlaksana. Karena kita harus tetap melanjutkan hidup, jadi tidak stop sampai di sini. Kita akan terus ada setiap tahun meskipun  harus menunggu,” pungkasnya.(diy/rd)