Sertijab Bupati Trenggalek, Gubernur Ingatkan Potensi Besar Bendungan Tugu
“Trenggalek memiliki potensi besar, salah satunya penyelesaian Bendungan Tugu,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Trenggalek, HB.net - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyebut Trenggalek memiliki potensi dan harapan yang besar di Tahun 2021. Hal itu disampaikan saat menghadiri serah terima jabatan (sertijab) Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin dan Syah Mukamad Natanegara, Kamis (4/3).
“Trenggalek memiliki potensi besar, salah satunya penyelesaian Bendungan Tugu,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Khofifah mengatakan, bendungan Tugu itu diperkirakan selesai pembangunannya pada akhir tahun ini. “Itu akan menjadi tumpuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Trenggalek, terutama disektor pertanian, kehutanan dan perikanan,” jelasnya.
Khofifah sudah berkoordinasi dengan Menteri PU. Informasinya, pada bulan Oktober-Nopember ini bendungan Tugu sudah diresmikan. Saat ini pembangunan Bendungan Tugu yang berada di Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu, Trenggalek telah mencapai 84,3 persen.
"Juli ini Bendungan Tugu mulai dialiri (penggenangan awal/impounding). Bendungan Tugu ini Insyaallah bisa mengairi 1.200 hektare (sawah),”ujar Gubernur.
Gubernur Khofifah mengaku rencana operasional bendungan perlu ditindaklanjuti dalam musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) di tingkat kabupaten maupun provinsi, termasuk skema pemanfaatannya bagi masyarakat di Trenggalek dan sekitarnya.
"Ini sudah disiapkan pada musrenbang Maret ini di kabupaten Trenggalek, kemudian di Provinsi Jatim. 1.200 hektare ini kira-kira akan dialirkan ke area mana saja yang eksisting, ke area mana yang bisa diinisiasi sebagai sebagai area baru apakah itu bentuk padi kopi kakao atau untuk yang lain," jelas Khofifah.
Sementara itu Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin mengungkapkan, sesuai apa yang disampaikan Gubernur Jatim tentang bagaimana arahan nasional yakni strategi percepatan Perpres nomer 80.
“Kita tadi fokusnya pada pembangunan ekonomi ekslusif, pembangunan sumberdaya manusia (SDM), termasuk stunting, pendidikan, UMKM yang mengarah ke digitalisasi dan indek kota hijau,” ungkapnya. (dev/ns)