Silaturahmi PDNU Jatim, Konsolidasi Menuju Banom NU
Pengurus Wilayah Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) Jawa Timur menggelar silaturahmi yang dikemas buka puasa bersama
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Pengurus Wilayah Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) Jawa Timur menggelar silaturahmi yang dikemas buka puasa bersama di salah satu rumah makan di Surabaya. Kegiatan tersebut diikuti sekitar 100 dokter anggota PDNU se Jawa Timur.
Ketua PDNU Jatim dr. Hamid Nawawi, Sp.A mengungkapkan, kegiatan silaturahmi ini juga merupakan bagian dari konsolidasi internal organisasi. Ia berharap ke depan para dokter yang berlatar belakang NU bisa terpanggil bergabung di PDNU.
"Sejak berdiri dalam Kongres Nasional di Malang tahun 2018, saya sudah ditunjuk sebagai ketua. Kemudian terpilih dalam konferwil, sampai saat ini sudah ada 20 pengurus cabang se-Jatim. Target kami nantinya ada pengurus cabang di 38 kabupaten-kota, dan PDNU bisa menjadi badan otonom (Banom) NU," kata Dokter Spesialis anak ini, Ahad (24/3) malam.
Hamid mengatakan, pihaknya siap bersinergi dengan seluruh potensi yang ada di Nahdlatul Ulama. Ia mencontohkan, NU punya Asosiasi Rumah Sakit NU (Arsinu) yang mewadahi rumah sakit di bawah NU.
Ia menjelaskan, PDNU siap mendistribusikan dokter-dokter ke rumah sakit yang dibawah Arsinu. Sebab, PDNU punya sumber daya profesional di bidang kedokteran. "Dokter-dokter yang berhimpun di PDNU tentunya siap berkhidmat di rumah sakit yang ada di bawah Arsinu. Dokter-dokter NU ini tentu komitmennya lebih teruji dari dokter dari luar," ujar Dokter Hamid.
Sementara itu, dr. Raudatul Hikmah, MM, Sp.OG, Subsp. F.E.R mengakui masih banyak potensi dokter berlatar NU yang belum bergabung di PDNU. Demikian pula untuk para dokter perempuan.
Menurut pengurus PDNU Kabupaten Bangkalan ini, ia optimis para dokter berlatar NU akan bergabung dengan sendirinya bila program kerja sudah berjalan. Sebab, Hikmah mengakui masih banyak cabang yang belum berjalan dengan semestinya.
"Insya Allah, untuk Bangkalan sudah baik. Saya berharap PDNU Bangkalan menjadi pioner di Madura," pungkas istri Kolonel CPM, M. Sawi tersebut.(mdr/rd)