Singapura Akui Pariwisatanya Terdampak Virus Corona

Singapura Akui Pariwisatanya Terdampak Virus Corona
Area Director STB lndonesia (Surabaya) Jolena Goh (kiri) menunjukkan buku petunjuk wisata Singapura.

Surabaya, HARIAN BANGSA - Singapura menghadapi tantangan di awal 2020 dengan wabah Corona Virus Disease (Covid-19). Angka kunjungan dan penerimaan pariwisata Singapura di 2020 diperkirakan akan terkena dampak dari wabah Covid-19.

Meski demikian, jumlah kunjungan dan pendapatan pariwisata dari wisatawan Indonesia ke Singapura mencapai pertumbuhan tertinggi selama 2019. Tingkat kunjungan wisatawan (visitor arrivals) secara global ke Singapura naik 33 persen pada tahun 2019 mencapai 19,1 juta wisatawan. Total penerimaan pariwisata (tourism receipts) bertumbuh 0,5 persen sebesar SGD 7,1 miliar.

”Sektor pariwisata Singapura menghadapi tantangan terbesar sejak wabah SARS di 2003. Namun, tidak seperti pada saat SARS terlebih dahulu, kali ini kami lebih siap dan tangguh. Destinasi kami tetap atraktif, memiliki pipeline produk pariwisata yang kuat, dan portofolio pasar yang beragam,” Chief Executive Singapore Tourism Board (STB) Keith Tan.

Menurutnya, beberapa tindakan serius telah diimplementasikan oleh STB untuk melindungi kesehatan dan keamanan seluruh wisatawan. Termasuk wisatawan Indonesia.

"Kami mengerti bahwa wisatawan Indonesia memiliki kekhawatiran terhadap Covid-19 di Singapura maupun negara lainnya. Tetapi, kami percaya bahwa tindakan yang telah dilakukan Singapura saat ini akan memberikan rasa aman bagi para wisatawan. Namun demikian, kami telah siap menghadapi tahun sulit ke depan," kata Executive Director Southeast Asia STB John Conceicao,

Covid-19 akan memberikan dampak signifikan terhadap jumlah kunjungan wisatawan  Singapura, khususnya dari Cina yang menyumbang sekitar 20 persen angka kunjungan wisatawan internasional. Namun, STB telah menerapkan portofolio pasar yang beragam.

Indonesia tetap merupakan negara sumber kunjungan wisatawan terbesar kedua untuk Singapura, dengan 3,11 juta wisatawan lndonesia berkunjung di 2019.  Sedangkan kunjungan wisatawan dari Indonesia naik 3 persen. Ini sebagai salah satu yang memiliki pertumbuhan absolut tertinggi di 2019, bersama Cina (6 persen) dan Amerika Serikat (13 persen).

"Kami senang mengetahui bahwa wisatawan lndonesia yang berkunjung ke Singapura untuk liburan maupun bisnis lebih banyak dari sebelumnya. Rekor yang tinggi dari angka kunjungan wisatawan lndonesia menunjukkan Singapura sebagai destinasi yang diminati oleh wisatawan Indonesia, tidak hanya oleh wisatawan asal Jakarta, namun juga kota-kota di luar Jakarta,” kata Area Director STB lndonesia (Surabaya) Jolena Goh, Rabu (19/3).

Pertumbuhan ini, lanjutnya,  membuktikan bahwa pendekatan quality tourism dan upaya diversifikasi pasar ke kota-kota di luar Jakarta telah membuahkan hasil. “Kami akan terus memberikan yang terbaik meski mengalami tantangan di awal 2020," imbuhnya.(rd)