SPAB di SMAN 1 Berbek Nganjuk untuk Hasilkan 3 Output
Pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang diadakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur kali ini menyasar SMA Negeri 1 Berbek, Kabupaten Nganjuk.
Nganjuk, HARIANBANGSA.net - – Pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang diadakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur kali ini menyasar SMA Negeri 1 Berbek, Kabupaten Nganjuk. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa-Rabu, 20-21 Februari 2024 dengan peserta sekitar 100 orang yang merupakan warga sekolah.
Analisis Kebencanaan Ahli Muda BPBD Jatim Dadang Iqwandy mengungkapkan bahwa bahwa pelaksanaan SPAB ini didasari oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 33 Tahun 2019. “Sehingga dengan adanya kegiatan kali ini ada 3 output yang bisa dicapai oleh sekolah pelaksana, dan SMA Negeri 1 Berbek bisa dikategorikan sebagai sekolah aman bencana,” ungkap Dadang Iqwandy yang juga membuka kegiatan ini.
Tiga output tersebut berupa terbentuknya Tim Siaga Bencana Sekolah (TSBS). Kedua, dibuatnya standar operasi prosedur (SOP) untuk evakuasi serta rencana evakuasi apabila terjadi bencana. Sedangkan yang ketiga adanya pembagian tugas siapa bertindak sebagai apa saat terjadi bencana.
Selama dua hari, sekolah yang berada di Jalan Raya Sendangbumen, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk ini mendapat pelatihan tiga fasilitator dari Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur. Mereka adalah Dini Prastyo Wijayanti, Nurul Wachida, dan Achmad Ibnul Hakim.
Sedangkan Kepala SMA Negeri 1 Berbek Imam Mujahit mengapresiasi penuh pelaksanaan SPAB di lembaga pendidikannya. “Sekalipun SMA Negeri 1 Berbek aman dari kejadian bencana, namun di wilayah sekitar sekolah mempunyai kerawanan bencana seperti banjir dan angin puting beliung. Para anak didik kami sebagian berasal dari daerah yang memang langganan bencana, seperti longsor,” jelas Imam Mujahit.
Dia berharap para siswa mengikuti kegiatan ini dengan serius karena nantinya jika terjadi bencana di wilayah sekitar atau tempat tinggal para siswa bisa menerapkan apa yang sudah didapat dari kegiatan SPAB tersebut.
Sedangkan materi pelathan di antaranya dibawakan oleh Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Nganjuk Suharono. Menurutnya, dengan dilaksanakannya kegiatan SPAB di SMA Negeri 1 Berbek, otomatis yang ikut mempunyai kualifikasi atau kemampuan untuk penanggulangan bencana maupun pengurangan risiko bencana.
“Itu termasuk dalam pengetahuan yang nantinya bisa dijadikan bekal diri apabila terjadi atau menanggulangi bencana,” imbuhnya.
Sedangkan Pengawas SMK Cabang Dinas Pendidikan Nganjuk Slamet Hariyono mengatakan,kegiatan SPAB ini tidak hanya berhenti ketika acara telah selesai. Tetapi harus berkelanjutan dilakukan oleh guru atau siswa untuk selalu dijadikan agenda rutin sekolah. “Sehingga yang ikut pelatihan SPAB bisa menularkan ilmu kepada warga sekolah lainnya juga berlangsung terus-menerus dan menularkan ilmunya kepada adik-adik kelasnya,” jelasnya.
Selama dua hari para peserta mendapatkan pelatihan, baik teori maupun praktik. Di antaranya penyusunan TSBS, pembuatan dokumen kajian risiko, pelatihan pertolongan pertama gawat darurat (PPGD), bebat bidai, pemadaman kebakaran, serta evakuasi saat terjadi bencana gempa bumi.(rd)