Spektakuler Mojo Batik Festival 2023, Menparekraf: Saatnya Batik Kota Mojokerto Mendunia
Gelaran Mojo Batik Festival (MBF) 2023 di Alun-Alun Wiraraja yang digelar oleh Pemerintah Kota Mojokerto, menjadi begitu istimewa dan spektakuler.
Mojokerto, HARIANBANGSA.net - Gelaran Mojo Batik Festival (MBF) 2023 di Alun-Alun Wiraraja yang digelar oleh Pemerintah Kota Mojokerto, menjadi begitu istimewa dan spektakuler. Sebab, ribuan warga dan para pejabat penting di negeri ini, turut langsung hadir menyaksikan puncak MBF yang menampilkan 36 jenis batik terbaik karya asli perajin Kota Mojokerto.
Puncak MBF dihadiri kepala Bakowil Bojonegoro, Forpimda Kabupaten-Kota Mojokerto, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa beserta jajarannya, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno. Mereka sangat antusias dan terpesona dengan penyajian berupa penampilan para fashion peragawati di atas catwalk memakai batik dan sepatu kulit karya asli Kota Mojokerto.
Dalam sambutannya, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, 36 kreasi batik Kota Mojokerto memiliki keunikan dan punya makna filosofinya. Serta memiliki potensi budaya dengan daya tarik yang sangat luar biasa. Karena itu, batik Kota Mojokerto harus dilestarikan dan ditingkatkan untuk go internasional. Pihaknya akan mengusulkan MBF menjadi event nasional menjadi bagian daripada event Nusantara, dan ditingkatkan menjadi event internasional.
"Sekarang ini, saya pakai batik karya dari perajin batik Kota Mojokerto yang menggunakan motif kontemporer dan juga menggunakan bahan pewarna yang ramah lingkungan. Oleh karena itu, ini yang kita sebut sebagai ekonomi hijau, ekonomi masa depan Indonesia. Saya akan promosikan kekayaan seni budaya batik Kota Mojokerto ini, agar lebih dikenal dan mendunia. Wali Kota Mojokerto luar biasa," ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari atau biasa disapa Ning Ita menyampaikan, UMKM batik kota Mojokerto terus berkembang dan bersemangat untuk menghasilkan desain-desain baru dan produk fashion turunan dari batik.
Sebelumnya, selama 3 bulan Tim Kemenparekraf telah memberikan pendampingan kepada UMKM Kota Mojokerto, untuk batik dan fashion turunan dan hasilnya telah ditampilkan pada malam hari itu. Ada 36 batik yang tampil sebagai bentuk wujud kerjasama yang luar biasa antara Kota Mojokerto dengan Kemenparekraf.
"Malam hari ini ada tiga orang desainer tamu yang menampilkan karya-karya terbaiknya dan semuanya menggunakan batik khas Kota Mojokerto dengan ciri khas dari desainer masing-masing. Namun, karyanya adalah karya pembatik Kota Mojokerto,” ungkap Ning Ita, Sabtu malam (7/10).
Menurutnya, saat ini Kota Mojokerto telah memiliki 30 perajin besar dengan ratusan jumlah pembatik atau karyawan. Pihaknya menyelenggarakan berbagai event salah satunya adalah Dance Competition yang diikuti oleh 25 kelompok dari kabupaten dan kota se-Jawa Timur dengan desain atau kostum busananya menggunakan batik khas kota Mojokerto. “Kemarin, kami juga telah menyelenggarakan kompetisi fashion batik yang diikuti 140 kabupaten kota se-Indonesia,” kata Ning Ita.
Setiap Mojo Batik Festival yang diselenggarakan rutin setiap tahun dalam rangka memperingati hari batik nasional , pihaknya menargetkan tahun ini ada 20.000 wisatawan yang datang mulai dari tanggal 6-10 Oktober 2023. Seluruh pembatik kota Mojokerto rata-rata mengalami peningkatan omzet 100 persen dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.
Selain itu, tentu kunjungan wisata ke Kota Mojokerto ini dampaknya sangat luar biasa. Tidak hanya bagi para pembatik tapi bagi seluruh potensi ekonomi yang ada di Kota Mojokerto. Termasuk jasa wisata mengalami peningkatan omzet. “MBF menjadi event yang berdampak bagi perekonomian di Kota Mojokerto," pungkas Ning Ita.(ADV/ris/rd)