Stikes Hang Tuah Surabaya Edukasi Kesehatan di Desa Gisik Cemandi Sidoarjo

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Hang Tuah Surabaya menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM).

Stikes Hang Tuah Surabaya Edukasi Kesehatan di Desa Gisik Cemandi Sidoarjo
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Stikes Hang Tuah Surabaya di Desa Gisik Cemandi, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo.

Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Hang Tuah Surabaya menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Kegiatan ini berfokus pada identifikasi dini penyakit yang mungkin timbul akibat aktivitas nelayan. Acara ini diadakan di Desa Gisik Cemandi, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo.

Program bertajuk Pemberdayaan Agregat Nelayan Cerdas sebagai Upaya Identifikasi Dini Penyakit Akibat Aktivitas Nelayan ini berlangsung pada tanggal 4-11 Oktober 2024 dengan dukungan dana dari Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset,dan Teknologi tahun 2024, melalui Program Hibah Pengabdian kepada Masyarakat, Skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat.

Kegiatan ini menyasar nelayan Desa Gisik Cemandi yang sehari-hari terpapar kondisi lingkungan laut dan risiko kesehatan terkait profesi mereka. Seperti nyeri punggung bawah, gangguan kulit, penyakit akibat paparan hewan laut berbahaya, gangguan penglihatan, dan pendengaran. Tim Stikes Hang Tuah Surabaya terdiri dari Dhian Satya Rachmawati, Christina Yuliastuti, Nur Chabibah, Muh Zul Azhri Rustam, dan Atika Mima Amalin.

Sebagai upaya preventif, tim pengabdian memberikan edukasi kesehatan serta memperkenalkan Aplikasi SI Nela (Sistem Informasi Nelayan). Sebuah inovasi teknologi berbasis web yang dirancang untuk mendukung deteksi dini penyakit akibat aktivitas nelayan.

Aplikasi ini diharapkan mampu memantau kesehatan para nelayan secara berkala dan memberikan informasi yang cepat dan relevan mengenai gejala serta identifikasi risiko penyakit akibat aktivitas nelayan. Sehingga para nelayan akan lebih cepat melakukan penanganan penyakit yang mungkin muncul. Selain itu, informasi ini dapat menjadi masukan bagi fasilitas pelayanan kesehatan untuk mengidentifikasi dan melakukan upaya promotif serta preventif pada penyakit akibat aktivitas nelayan.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dihadiri oleh Kepala Desa Gisik Cemandi Muhammad Alimin, dan Ketua Kelompok Nelayan Gisik Cemandi Syaiful Anam dan salah satu pengurusnya, Misbah. Para nelayan mendapatkan sosialisasi intensif mengenai berbagai penyakit akibat aktivitas nelayan serta pencegahannya.

“Kami berterima kasih atas kehadiran Tim Pengabdian Masyarakat yang sudah bersedia melibatkan kami dalam program yang sangat membantu ini. Melalui program ini, kami bisa lebih peduli terhadap kesehatan sendiri,” ungkap Ketua Kelompok Nelayan Gisik Cemandi Syaiful Anam.

Salah satu upayanya adalah dengan melakukan pemanasan sebelum mulai bekerja. Juga, cara mengangkat barang dengan posisi ergonomi agar tidak terjadi cedera dan nyeri punggung bawah. Selain itu, juga penggunaan alat pelindung diri (APD). Seperti kacamata anti-UV, sarung tangan, topi dan pelindung telinga selama bekerja melaut, serta pemeliharaan mesin kapal untuk menghindari suara bising pada mesin.

Selain edukasi, juga dilakukan pelatihan penggunaan Aplikasi SI Nela. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang diberikan pada program ini disambut baik oleh seluruh peserta. Mereka menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mendukung kesehatan dan keselamatan mereka dalam bekerja.

Selain edukasi, kepala desa mengharapkan ke depannya ada bantuan pengobatan terhadap penyakit akibat aktivitas nelayan. Dengan adanya kegiatan pemberdayaan ini, diharapkan nelayan Gisik Cemandi dapat menjalankan profesi mereka dengan lebih aman dan sehat. Serta mengurangi risiko penyakit akibat aktivitas nelayan melalui identifikasi dini yang lebih efektif.(rd)