Sukses Turunkan Stunting, Surabaya Dapat Penghargaan Peningkatan Kesehatan Anak
Pemkot Surabaya kembali menerima penghargaan bergengsi dalam detikJatim Awards 2024, Senin (25/11) malam.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Pemkot Surabaya kembali menerima penghargaan bergengsi dalam detikJatim Awards 2024, Senin (25/11) malam. Kali ini, Pemkot Surabaya menyabet penghargaan Anugerah Inovasi Pembangunan Terpuji, Kategori Peningkatan Kesehatan Anak.
Penghargaan tersebut diberikan secara langsung oleh Pimpinan Redaksi detikcom, Alfito Deannova Gintings kepada Wakil Wali Kota Surabaya Armuji. Dalam kesempatan ini, Pemkot Surabaya dinilai berhasil menurunkan angka stunting dari selama 3,5 tahun terakhir.
Wakil Wali Kota Armuji mengucapkan banyak terima kasih kepada detikJatim telah memberikan penghargaan tersebut kepada Pemkot Surabaya. Menurut Wakil Wali Kota Armuji, diraihnya penghargaan ini tidak lepas dari peran serta masyarakat yang telah bahu membahu untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
“Terima kasih kepada detikJatim yang telah memberikan kepercayaan kepada Pemkot Surabaya, tentunya kami tidak bekerja sendirian, seluruh komponen masyarakat Surabaya turut bekerjasama bahu-membahu untuk kesehatan masyarakat,” kata Wakil Wali Kota Armuji.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023, prevalensi stunting di Kota Surabaya tercatat di level 1,6 persen. Padahal, di tahun 2021 masih tercatat 28,9 persen dan menurun signifikan di akhir 2022 menjadi 4,8 persen.
Diketahui, strategi penurunan stunting di Kota Surabaya dilakukan dengan berbagai penerapan inovasi, salah satunya Zero Growth Stunting melalui intervensi spesifik. Diantaranya, pemberian tablet tambah darah (TTD), kegiatan siber casting (aksi bergizi untuk remaja), pemberian pangan lokal balita dan ibu hamil KEK (kondisi kekurangan energi kronis).
Selain itu, juga ada pemberian PKMK atau PDK, pemberian kudapan tinggi protein hewani, penguatan ANC Terpadu, penguatan Kampung ASI, pemberian susu Ibu hamil dan menyusui, serta pemberian permakanan Ibu Hamil KEK Gakin.
Di samping itu juga ada peningkatan kesejahteraan hingga kesehatan yang dilakukan melalui program satu RW satu nakes (R1N1), dan upaya sensitif lainnya, seperti penguatan audit kasus stunting, perbaikan pola asuh melalui Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), Surabaya Emas, Gotong royong CSR, hingga Orang tua Asuh.
Bukan itu saja, Pemkot Surabaya juga melakukan kolaborasi untuk menuju zero stunting. Dalam hal ini, pemkot melibatkan masyarakat, mulai Kader Surabaya Hebat (KSH), Nakes, PKK, RT-RW, LPMK, seluruh camat dan lurah, OPD, hingga organisasi profesi seperti IDAI, Persagi, Pogi, IBI, Hakli, Persakmi, Batra.
Wakil Wali Kota Armuji berharap, dengan diraihnya penghargaan ini, Pemkot Surabaya bisa terus meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Caranya, yakni meningkatkan mutu pelayanan serta kebijakan yang lebih baik untuk masyarakat di Kota Pahlawan. “Untuk ke depannya akan kami tingkatkan lagi, mutunya lebih kita tinggikan, supaya itu semua bisa untuk kebaikan warga Surabaya,” pungkasnya. (ari/rd)