Sulap Batang Bunga Tebu Jadi Souvenir

Nurul, perempuan berusia 32 tahun ini mampu menyulap batang bunga tebu atau sulangan yang biasa disebut oleh warga lokal menjadi sebuah karya seni bernilai ekonomis tinggi. Diantaranya bingkai foto, tempat tissue dan tempat peralatan dapur.

Sulap Batang Bunga Tebu Jadi Souvenir

LUMAJANG, HARIAN BANGSA.net -Limbah atau sampah batang bunga tebu biasanya hanya dibuang dan dianggap tidak memiliki nilai ekonomis oleh banyak orang. Namun siapa sangka jika limbah tebu yang banyak ditemukan di wilayah Dusun Sukolilo, Desa Sukosari, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang ini dapat diolah menjadi kerajinan tangan dan berbagai souvenir cantik.

Nurul, perempuan berusia 32 tahun ini mampu menyulap batang bunga tebu atau sulangan yang biasa disebut oleh warga lokal menjadi sebuah karya seni bernilai ekonomis tinggi. Diantaranya bingkai foto, tempat tissue dan tempat peralatan dapur.

Melalui pemanfaatan batang bunga tebu tersebut diharapkan bisa menjadi trade mark sendiri bagi warga setempat dalam menghasilkan karya seni sebagai oleh-oleh khas Kabupaten Lumajang.

“Ide ini muncul ketika saya melihat tumpukan batang bunga tebu terbuang di lahan pertanian usai panen raya. Akhirnya saya puny aide untuk mengaplikasikannya menjadi sebuah karya seni dari pada hanya digunakan untuk bahan bakar dan makanan ternak,” terangnya.

Dengan bermodalkan peralatan yang sederhana, batang bunga tebu yang begitu mudah diperoleh itu kemudian dihaluskan. Ia pun mengkombinasikan bahan lainnya dengan memanfaatkan pelepah daun tebu, bunga tebu yang sudah dikeringkan.

"Semua bahan yang digunakan berasal dari tanaman tebu. Dengan bahan inilah kemudian saya mencoba membuat berbagai souvenir seperti tempat tisu, bingkai foto dan temoat jam tangan," ujar Nurul saat ditemui Harian bangsa dikediamnnya, kemarin Selasa (08/12) siang.

Ia menjelaskan, pembuatan suvenir tersebut terbilang mudah, hanya membutuhkan ketekunan dan kesabaran. Ia bersama sang suami setiap hari bisa menghasilkan 2 sampai 3 buah tempat tissue dari bantang bunga tebu. Lalu, ia mencoba menjual hasil karyanya di media daring miliknya. Dari unggahan tersebut, terbukti banyak peminat, bahkan dari luar Kabupaten Lumajang seperti tanggerang dan Bali dan rata-rata mereka merupakan langganan tetap.

Dengan adanya produk tersebut, Nurul berharap dapat menginspirasi para pemuda lain untuk terus berinovasi dan mengasah kreativitasnya membuat karya produk. Harganya mulai Rp 10 ribu hingga Rp 25 ribu.

"Selain itu, teman-teman juga bisa memanfaatkan limbah tidak terpakai menjadi produk bernilai jual dan memberikan solusi bagi lingkungan di masyarakat. Bahkan membuat lapangan pekerjaan juga bagi masyarakat," pungkasnya.(ron/diy)