Tak Cuma Tanpa Kedip, PLN Siapkan Kelistrikan Piala Dunia U-20 di Stadion GBT Tanpa Asap
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo memastikan PLN siap memasok kebutuhan listrik di Stadion GBT dengan pasokan berlapis.
Surabaya, HB.net - PLN menyiapkan kelistrikan andal di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya tanpa kedip dan tanpa asap. PLN menerapkan skema zero down time (ZDT) berupa pasokan listrik berlapis sehingga gelaran Piala Dunia U20 pada Mei mendatang akan berlangsung sukses.
Dalam kunjungannya, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) selaku Ketua Panitia Penyelenggara FIFA U-20 World Cup 2023 (LOC), Erick Thohir mengaku bangga atas kerjasama semua pihak baik Pemerintah Daerah, PLN dan semua stakeholder selama dua bulan terakhir sehingga mampu menyulap Stadion GBT menjadi stadion berstandar internasional.
"Stadion ini merupakan salah satu stadion terbaik yang ada di Indonesia. Kita akan maksimalkan seluruh fasilitas pendukung. PLN juga sudah menyiapkan seluruh sistem kelistrikan secara maksimal. Saya yakin support PLN maksimal," ujar Erick di Stadion Gelora Bung Tomo, Senin (13/3).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo memastikan PLN siap memasok kebutuhan listrik di Stadion GBT dengan pasokan berlapis. PLN menyiagakan tiga penyulang dari dua gardu induk siaga menggunakan skema Automatic Change Over demi memastikan tanpa asap, zero down time, dan tanpa kedip.
"PLN mempersiapkan seluruh pasokan listriknya, ada tiga tujuannya, pertama tanpa asap, dua zero down time, ketiga tanpa kedip," kata Darmawan.
Darmawan menjelaskan, kebutuhan daya Stadion GBT tercatat hingga 2.000 kilo Volt Ampere (kVA). Dengan cadangan daya hingga 3.192 Megawatt (MW) saat ini, maka kebutuhan listrik Stadion GBT akan terpenuhi secara optimal.
Pada lapis kedua, PLN menyiapkan 15 Uninterruptible Power Supply(UPS) raksasa dengan kapasitas total sebesar 1.900 kVA dengan dilapisi 3 penyulang lainnya. Nantinya UPS ini akan langsung terkoneksi dengan dua unit penyulang dari gardu induk berbeda sehingga dipastikan tidak ada gangguan kelistrikan.
Pada lapis ke-3, PLN juga menyiagakan 3 Unit Gardu Bergerak (UGB) dan 6 Genset di sekitar Stadion yang siap membackup jika ada gangguan kelistrikan.
"Jadi kalau ada gangguan switch ke penyulang selanjutnya, itu dari gardu induk yang berbeda. Baru kemudian di belakangnya kita sediakan genset. Jadi semuanya terpenuhi dari UPS, kemudian dibelakangnya ada genset dan ada penyulang," ujar Darmawan.
Terkait lapis ke-4, PLN juga menurunkan total 180 personil secara mobile yang secara bergilir akan bersiaga 24 jam sepanjang gelaran World Cup U-20.
Khusus untuk Media Center/Broadcast Room, PLN menyiapkan UPS khusus yang akan memasok keandalan listrik di Media Center/Broadcast Room, sesuai dengan rekomendasi FIFA yang ingin selama pertandingan kelistrikan Broadcast Room terpisah sistem dengan kelistrikan Stadion.
"Artinya, jika terjadi fluktuasi listrik tidak akan mempengaruhi kualitas listrik di Media Center atau Broadcast Room. Kita sedang finalisasikan hal ini dengan FIFA. Kami akan maksimalkan pasokan listrik tanpa genset, jadi tanpa asap. Langsung dari sistem kelistrikan PLN," tegas Darmawan.
Selain Stadion Gelora Bung Tomo, PLN juga menyiagakan pasokan listrik di lapangan latihan, seperti Lapangan A dan C Gelora Bung Tomo, Stadion Gelora 10 November dan Lapangan Thor Surabaya.
"Pola pengamanan kelistrikan ini kami terapkan juga pada hotel, lapangan lain untuk latihan, bahkan secara khusus untuk keperluan broadcast media. Khusus penginapan pemain di Surabaya kami siapkan pengamanan pasokan listrik dengan dilengkapi backup untuk sistem utama yang dapat perpindah secara otomatis," ujar Darmawan. (mid/ns)