Targetkan Realisasi Belanja PDN Jatim Tembus 90 Persen
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono tegas menargetkan realisasi belanja produk dalam negeri (PDN) Pemprov Jatim di tahun 2024 harus tembus hingga 90 persen.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono tegas menargetkan realisasi belanja produk dalam negeri (PDN) Pemprov Jatim di tahun 2024 harus tembus hingga 90 persen.
Hal ini ia sampaikan sekaligus sebagai penyemangat agar seluruh pihak terkait terus meningkatkan capaian belanja PDN tahun 2023 yang sudah tembus 80 persen. Pasalnya, berdasarkan data bigbox LKPP selama tahun 2023 penggunaan PDN Jatim sudah cukup baik, yaitu dalam pengadaan belanja sebesar Rp 6,5 triliun terealisasi 80 persen.
"Bersama-sama kita optimis tahun ini capaian belanja PDN kita bisa meningkat dan mencapai 90 persen. Ini semua harus kita upayakan meski realisasi belanja PDN kita di tahun 2023 sudah baik yaitu 80 persen," ungkapnya saat membuka rapat koordinasi dan business matching peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) Provinsi Jawa Timur tahun 2024 di Dyandra Convention Center Surabaya, Kamis (30/5).
Belanja PDN Jatim sebesar 80 persen di tahun 2023, terealisasi dari belanja 7.906 produk bersertifikat TKDN yang berasal dari 845 perusahaan industri di Provinsi Jawa Timur. Dan yang membanggakan capaian ini merupakan yang tertinggi ketiga di Indonesia setelah Jawa Barat dan DKI Jakarta. "Kami berkeyakinan realisasi PDN di lingkungan perangkat daerah Jatim tahun ini bisa diatas 80 persen dan naik peringkat jika bisa peringkat satu nasional," ujarnya.
Pj Adhy menyebut, pemenuhan P3DN di Jatim sampai bulan ini sudah diatas 30 persen. Bahkan tahun lalu tercapai 53 persen sedangkan standar penerapannya di tingkat nasional sebesar 40 persen. Artinya, ia semakin optimis tahun ini bisa mencapai 90 persen lebih.
Pihaknya mengakui bahwa tidak seluruhnya pengadaan barang dan jasa bisa menggunakan produk dalam negeri dalam e-katalog. Terutama alat teknologi dengan sertifikasi tinggi internasional, seperti contoh alat kesehatan dan alat kedokteran, medis hingga alat laboratorium.
"Kami memahami tidak semua alkes ataupun alat kedokteran tidak ada di e- katalog. Namun, kami berkomitmen produk lain bisa menggunakan PDN sehingga meningkatkan Bangga Buatan Indonesia," tegasnya.
Dalam laporannya, Kadisperindag Prov. Jatim Iwan mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kinerja Tim P3DN yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Gubernur Provinsi Jawa Timur Nomor 188/815/KPTS/013/2023.
Dimana Tim P3DN Provinsi Jawa Timur bertugas untuk melakukan koordinasi, pengawasan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan penggunaan produk dalam negeri di lingkungan Pemprov Jatim serta melakukan pemetaan produk dalam negeri yang diproduksi di Jawa Timur.(dev/rd)