Tehnik Kimia UPN Veteran Jatim Kenalkan Sabun Cuci Piring Ekstrak Serai Wani ke Warga Rungkut

Tim dosen yang diketuai oleh Dr. Ir. Srie Muljani MT bersama Ir. Bambang Wahyudi MS, Ir. Ketut Sumada MS dan Dr. Silvana Dwi Nurherdiana S.Si

Tehnik Kimia UPN Veteran Jatim Kenalkan Sabun Cuci Piring Ekstrak Serai Wani ke Warga Rungkut
Implementasi produksi sabun mandi padat lunak aroma sereh wangi skala rumah tangga bersama Ibu-ibu PKK dan Kelompok Tani Kosagra Lestari, Rungkut, Surabaya.

 

Surabaya, HB.net - Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pembangunan National Veteran Jawa Timur bertekad dalam perwujudan teknologi untuk pemberdayaan masyarakat. Kepadatan penduduk dalam suatu perumahan tidak sepatutnya menghalangi ketertarikan warga setempat dalam pengembangan inovasi produk secara mandiri. Beberapa kendala seperti dasar ilmu yang akan diterapkan dan pengalaman nyata yang kurang, dapat diselesaikan melalui penerimaan kontribusi perguruan tinggi dalam perwujudannya.

 

Hari Sabtu, 11 Fabruari 2023, tim dosen yang diketuai oleh Dr. Ir. Srie Muljani MT bersama Ir. Bambang Wahyudi MS, Ir. Ketut Sumada MS dan Dr. Silvana Dwi Nurherdiana S.Si memberikan keterbukaan waktu bersama warga untuk mengenal Sabun Pencuci Piring berbahan Ekstrak Serai Wangi. Kegiatan sosialisasi implementasi dilaksanakan di Balai RW 04 Perumahan Kosagra Kelurahan Medokan Ayu Kecamatan Rungkut Surabaya.

 

Tujuan utama dari kegiatan ini untuk menggali potensi sereh wangi dan peningkatan nilai ekonominya menjadi sabun beraroma yang kaya manfaat. Pelaksanaan kegiatan diawali dengan penyampaian materi yang diiringi dengan praktik langsung. Warga mengikuti dengan antusias melalui keterlibatannya dalam proses pembuatan dan sesi tanya jawab. Diskusi dilaksanakan secara singkat terkait tips dan trik spesifik untuk menghasilkan produk unggul.

 

Teknik dasar pembuatannya menggunakan metode pencampuran manual menggunakan bahan dasar bersifat food grade seperti basa (natrium hidroksida dan kalium hidroksida), minyak goreng, pewarna aman dan bahan aroma yang diambil dari hasil perkebunan warga setempat melalui penyulingan sereh wangi dan air distilasi sebagai pelarut. Proses produksi membutuhkan waktu 2 minggu hingga proses pemadatan sabun sempurna yang terhindar dari kontak udara secara langsung.

 

Kegiatan yang dilaksanakan memiliki harapan besar dalam distribusi keilmuan bersama melalui diskusi yang erat, sehingga tidak hanya produk yang dihasilkan melainkan pandangan nyata selanjutnya terkait pengembangan produk yang dapat dikembangkan masyarakat setempat. Ketersediaan bahan baku yang tidak terbatas dan tanaman sereh yang dikembangkan warga setempat. Secara simultan kegiatan ini akan mampu meningkatkan nilai guna dan ekonomi serta keberlanjutan dari aspek lingkungan yang aman. (*)