Temuan Mayat Membusuk Gegerkan Warga Bluru Kidul

Warga Desa Bluru Kidul, Sidoarjo, geger dengan adanya penemuan mayat membusuk di samping rumah tua depan balai desa, Selasa (19/9).

Temuan Mayat Membusuk Gegerkan Warga Bluru Kidul
Evakuasi jenazah Suliyono alias Mbah Uli oleh tim medis.

Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - Warga Desa Bluru Kidul, Sidoarjo, geger dengan adanya penemuan mayat membusuk di samping rumah tua depan balai desa, Selasa (19/9). Diketahui jasad membusuk tersebut merupakan pemilik rumah bernama Suliyono (70).

Aroma busuk dari mayat bahkan tercium dari jalanan desa. Salah satu perangkat desa, Muhammad Hariono, mengatakan bahwa dirinya mendapatkan kabar pertama kali adanya penemuan mayat membusuk itu sekitar pukul 09.30 WIB. "Ada salah satu warga, yang ternyata anak dari ponakan korban yang datang bilang kalau ada mayat," ujarnya.

Saat didatangi bersama dengan warga diketahui bahwa mayat tersebut merupakan Suliyono atau yang akrab disapa Mbah Uli. Jenazah tersebut ditemukan dalam kondisi tanpa menggunakan celana dan hanya menggunakan kaos berkerah. "Soalnya bajunya mirip, kaya anak dari ponakan Mbah Uli ini," ujarnya.

Selepas mendatangi mayat, pria 53 tahun itu langsung menghubungi Bhabinkamtibmas Bluru Kidul. Selang 10 menit kemudian Unit Reskrim Polsek Sidoarjo Kota datang untuk melakukan olah TKP dan menanyakan beberapa saksi.

Sementara itu, Kepala Desa Bluru Kidul Tri Prastiyono menturkan bahwa Mbah Uli ini sehari-hari memang tinggal seorang diri. "Mbah Uli ini anak dari kades kedua dari Bluru Kidul, rumahnya besar, rumah lama," ungkapnya.

Korban tinggal sendiri karena belum menikah sampai usia tua. Tri mengatakan bahwa untuk makan sehari-hari sering kali Mbah Uli ini dibantu oleh warga sekitar. Meski begitu, anak ponakan Mbah Uli sendiri sering datang dua hari sekali untuk mengantar makanan dan mengecek keadaan kakek 70 tahun itu.

Olah TKP dan identifikasi mayat tersebut dilakukan. Dari informasi yang dihimpun diketahui ada bekas menghitam di tangan dan kaki korban. Akan tetapi bukan berasal dari tindakan kekerasan.

Selain kedua ruam hitam itu tidak ada bekas seperti penganiayaan atau kekerasan yang berujung kematian di tubuh korban. Dari keterangan saksi dan keluarga, diketahui memang korban sakit dalam sebulan terakhir ini.

Beberapa obat korban diberikan kepada polisi sebagai barang bukti. Tri menambahkan bahwa korban mengalami sakit komplikasi. "Salah satunya kena diabet. Mungkin itu yang buat ada ruam, ditemukan di sana kelihatannya mau berjemur," jelasnya.

Sedangkan mengenai waktu kematian, diduga korban meninggal sekitar dua sampai tiga hari yang lalu. Saat dikonfirmasi Kapolsek Sidoarjo Kota AKP I Gusti Agung Ananta Pratama, mengatakan bahwa korban murni akibat penyakitnya. "Sudah dibawa di RSUD Sidoarjo dicek dan meninggal karena sakit," ungkapnya.(cat/rd)