Terkait Pemberlakuan Jam Malam, Walikota Probolinggo Merespon
Positif Covid-19 yang semakin meningkat di Probolinggo menjadi penyebab pemberlakuan jam malam. Dan ini cukup efektif untuk membatasi kerumunan masyarakat.
PROBOLINGGO, HARIANBANGSA.net - Walikota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin merespon keluhan sejumlah masyarakat dan pelaku UMKM akibat kebijakan pemberlakuan jam malam disaat Pandemi Covid-19 di Kota Probolinggo saat ini.
Menurut Walikota Habib Hadi, pemberlakuan jam malam ini untuk menekan pergerakan atau peningkatan pasien Covid-19. Karena peningkatannya cukup signifikan.
“Pasien Covid-19 yang mengalami peningkatan di Probolinggo menjadi penyebab untuk pemberlakuan jam malam. Dan ini cukup efektif untuk membatasi kerumunan masyarakat," ujar Habib Hadi.
Memang tidak hanya di malam atau siang hari, tetapi kebanyakan kerumunan terjadi di malam hari. Maka Pemkot membatasi supaya tidak terjadi kerumunan. "Tolong jangan dipikir untuk diri sendiri tanpa memikirkan kemashlahatan yang lainnya,” tegas Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, dalam sambutannya di istighotsah virtual.
Hingga hari ini (17/1) masyarakat yang terpapar COVID 19 di Kota Probolinggo mengalami kenaikan sebanyak 24 orang. Yang dirawat ada 223 orang. Sehingga total terkonfirmasi positif mencapai 1.801 orang.
Untuk itu, Wali Kota Habib Hadi selalu mengingatkan masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan. Menurutnya, cara memutus mata rantai sangat mudah dengan disiplin 4M yaitu menggunakan masker, sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
“Kami bersama TNI-Polri setiap hari selalu melakukan operasi yustisi, jika masyarakat tidak disiplin tentunya tidak ada hasil yang maksimal. Semuanya tentu ingin kembali ke zona hijau. Jika masyarakat disiplin kegiatan perekonomian tidak akan ada pembatasan,” ungkapnya.
Orang nomor satu di Kota Probolinggo itu juga menyampaikan, dengan adanya vaksin Covid- 19 menjadi langkah terbaik untuk bisa hidup normal dengan mengedepankan protokol kesehatan.
Rencananya vaksin akan diberikan 144.967 sasaran. Sebanyak 2.233 tenaga kesehatan. Target vaksinasi ada 28 sesi perhari, persesi nanti akan dilakukan pada 15 orang atau 420 orang sasaran tervaksin perhari. Dengan jumlah vaksinator sebanyak 80 orang. (ndi/diy)