Terus Wujudkan Program 100 Hari Kerja, Aminuddin Lirik Sungai Legundi Cegah Banjir
Menurut Aminuddin, penting bagi seorang kepala daerah untuk membangun daerah dari hilir, yakni dengan memperhatikan kesejahteraan mulai dari tingkat kelurahan dan RT/RW. Ia mengungkapkan, salah satu program yang akan dilaksanakan adalah memastikan honor RT/RW sebesar Rp. 1 juta per bulan pada tahun 2026 mendatang.

Probolinggo, HB.net - Program 100 hari kerja terus menjadi perhatian serius Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin agar bermanfaat dan tepat sasaran. Karenanya, saat berkantor di Kelurahan Kedunggaleng Wali Kota mengunjungi seluruh titik untuk menerapkan program kerjanya, termasuk mengunjungi sungai Legundi.
“Saya akan mengunjungi setiap kelurahan dalam 100 hari ini. Hingga hari ini, kurang lebih sudah 15 kelurahan yang saya datangi sejak dilantik,” ujar Wali Kota Aminuddin.
Menurut Aminuddin, penting bagi seorang kepala daerah untuk membangun daerah dari hilir, yakni dengan memperhatikan kesejahteraan mulai dari tingkat kelurahan dan RT/RW. Ia mengungkapkan, salah satu program yang akan dilaksanakan adalah memastikan honor RT/RW sebesar Rp. 1 juta per bulan pada tahun 2026 mendatang.
“Saya pastikan honor RT RW 1 juta per bulan pada tahun 2026. Nanti, di hari jadi kota, kita lihat RT/RW terbaik akan kita berikan apresiasi. Jadi mulai sekarang RT/RW segera berkoordinasi dengan kelurahan karena program-program kita nanti lebih banyak mengarah ke kelurahan dan RT/RW, mulai dari pengentasan kemiskinan hinggah penguatan UMKM,” tegas Aminuddin.
Pada kesempatan tersebut, Wali Kota juga mengingatkan pentingnya pengembangan UMKM sebagai pendorong ekonomi daerah. Ia mencontohkan produk Marning (makanan ringan dari jagung) yang merupakan salah satu produk unggulan dari warga Kedunggaleng. Aminuddin menyarankan agar produk dapat dikemas dengan baik agar bisa bersaing di pasar.
"Kedunggaleng bisa menjadi pusat Marning di Kota Probolinggo. Nanti, akan kita bina mulai dari pengemasan hingga pemasaran produknya ," tambah Aminuddin.
Menurut wali kota, pemasaran menjadi salah satu kendala utama bagi UMKM. Oleh karena itu, ia berencana untuk membuka tempat-tempat jualan UMKM di kantor-kantor pemerintah termasuk kelurahan, agar produk-produk lokal dapat lebih mudah dipasarkan. "Di setiap kelurahan nanti harus ada tempat display produk UMKM, jadi masyarakat bisa lebih mudah memasarkan produk mereka," jelasnya.
Di akhir kunjungannya, Wali Kota Aminuddin peninjauan ke Sungai Legundi di Kelurahan Kedunggaleng untuk memastikan kesiapan sistem peringatan dini (EWS) dalam mengantisipasi bencana banjir. Ia menjelaskan, dengan adanya sistem peringatan dini (EWS) yang terintegrasi, kota ini bisa lebih siap menghadapi ancaman banjir.
“Dengan adanya EWS (early warning system) ini kita bisa memantau kemungkinan-kemungkinan terjadinya luapan air. Apalagi di hulu ada EWS milik provinsi, yang mana kalau di sana mencapai titik merah kita masih punya waktu sekitar satu jam untuk menutup aliran ke kota. Jadi insyaallah kalau untuk prevefntif banjir di kota ini aman,” ujarnya. (ndi/diy)