Tiga Penjambretan Terjadi di Jalan Kebonsari I

Selama 3 hari terakhir perkampungan di Jalan Kebonsari I, diobok obok oleh pelaku jambret.

Tiga Penjambretan Terjadi di Jalan Kebonsari I
Korban jambret kalung emas seberat 16 gram menunjukkan bukti pembelian.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Selama 3 hari terakhir perkampungan di Jalan Kebonsari I, diobok obok oleh pelaku jambret. Sebelumnya kampung yang kategori aman kini membuat warga resah. Selama tiga hari itu setidaknya ada tiga kejadian perampasan yang terjadi.

Bermula dari kejadian  Senin (13/5) siang. Seorang ibu menjadi korban penjambretan perhiasan kalung emas seberat 16 gram. Hal itu diceritakan oleh korban Kamsiti (64) saat ditemui di rumahnya, Rabu (15/5).

Kamsiti menjadi korban penjambretan disaat dirinya sedang membeli sayur sayuran di depan gapura Jalan Kebonsari I pada pukul 11.00 WIB. “Saya sedang membeli sayur sayuran tiba-tiba ada seorang pria sendirian mengendarai motor menyambar kalung emas saya dari sisi belakang leher. Pelaku itu langsung tancap gas motor keluar gang dan kabur ke jalan raya,” cerita Kamsiti.

Setelah penjambretan, korban menuju Polsek Jambangan untuk melaporkan. “Sudah saya laporkan ke Polek Jambangan hari itu juga. Yang membuat saya meratapi nasib adalah kalung itu adalah kenangan saya yang dibeli tahun 2009 dimana harga emas masih murah. Kalau sekarang harganya bisa tembus Rp 20 jutaan,” sesal korban Kamsiti.

Aksi penjambretan terhadap Kamsiti terekam CCTV. Hal itu disampaikan oleh Ketua RT 02 Handoko. “Kita berhasil dapatkan identitas nopol motor yang dipergunakan pelaku. Tapi ternyata nopol motor yang dikendarai pelaku beridentitas nopol kendaraan truk bukan motor,” ujar Handoko.

Handoko mengatakan, aksi penjambretan bukan hanya dialami warganya pada hari Senin. Ternyata pada Selasa pada atau hari berikutnya juga ada salah satu warganya yang menjadi korban jambret tas.

“Setelah Ibu Kamsiti, ada warga saya bernama Erna Lamalasari yang kena jambret tasnya saat berangkat kerja di tempat usaha katering. Yang kena jambret tas berisi dompet uang ratusan ribu serta surat-surat penting,” tambah Handoko.

Erna Lamalasari merupakan pekerja di usaha Cathering, rutinitas tiap hari berangkat kerja pada dini hari dan pulang sore hari. Korban telah melaporkan aksi penjambretan yang dialami ke Polsek Jambangan pada Rabu (15/5). “Sudah saya laporkan ke. Polsek Jambangan. Dengan kejadian itu saya mengalami depresi,” tutupnya.

Aksi penjambretan kembali terulang pada Selasa (14/5) malam.  Kali ini penjambretan handphone milik anak Jalan Kebonsari I. “Untuk penjambretan HP milik anak yang nongkrong di kampung juga pernah terjadi. Sebenarnya bukan ikut RT saya, namun RT 01. Yang saya dengar ada jambret handphone korbannya anak-anak. Tapi infonya tidak dilaporkan ke Polsek Jambangan,”tutup Handoko.

Kapolsek Jambangan Kompol Novianto membenarkan akan kejadian tersebut dan korban telah melaporkan. “Benar korban telah melaporkan, dan kami harapkan warga juga membantu polisi untuk mencari identitas pelaku. Bila ada yang mengetahui identitas pelaku maka akan kami tangkap,” ucap Novianto. (yan/rd)