Tiga Startup Terpilih Paling inovatif dan Ciptakan Dampak Sosial
Tiga startup yang mengikuti program dari Gojek dan Digitaraya, dinilai paling berdampak positif, yakni Jejak.in, Etanee, dan Qlue.
Surabaya, HARIAN BANGSA.net- Tiga startup yang mengikuti program dari Gojek dan Digitaraya, dinilai paling berdampak positif, yakni Jejak.in, Etanee, dan Qlue. Mereka adalah bagian dari 35 startup yang dilatih Gojek Xcelerate selama 6 bulan sejak September lalu dengan program pelatihan yang terbagi dalam 4 angkatan.
Senior System Engineer Gojek, Giri Kuncoro mengatakan, alumni startup Gojek Xcelerate punya potensi yang besar untuk mengembangkan inovasi teknologi di bidangnya masing-masing.
"Kami berharap para startup dapat bertemu dan membangun kolaborasi satu sama lain, juga tentunya dengan jaringan partner dan pemodal ventura di ekosistem Gojek Xcelerate," katanya, Kamis, (2/7).
Ketiga startup paling inovatif yang dipilih ini dianggap mampu menciptakan dampak sosial luas yang bisa mengatasi tantangan masyarakat secara sistemik. Jejak.in misalnya, startup di bidang lingkungan mengembangkan sistem sensus pemantauan tumbuh kembang pohon dan tanaman di suatu area menggunakan perangkat lunak dan Artificial Intelligence (AI). Laporan data dan analisa aktual bisa diakses langsung secara online maupun offline.
Kegiatan penanaman, perawatan, dan pengawasan dalam program konservasi yang dilakukan oleh Jejak.in dengan mitra-mitranya, membantu perekonomian kelompok-kelompok masyarakat di sekitar area konservasi selama masa pandemi ini. Ini menjadi solusi teknologi layanan lingkungan hidup.
Kedua, Startup agritech Etanee yang tengah mengembangkan model distribusi bahan pangan melalui pemberdayaan agen mikro sebagai agregator. Hal ini sekaligus membantu masyarakat yang terdampak Covid-19 bisa tetap mendapatkan penghasilan di tengah masa pandemi. Platform rantai pasok digital yang menghubungkan ekosistem industri pangan dari hulu ke hilir.
Ketiga, yakni Qlue. Aplikasi pelaporan publik untuk berbagai masalah sosial dan lingkungan di kota, seperti limbah, lampu lalu lintas yang rusak, dan parkir ilegal. Mengembangkan ekosistem smart city di Indonesia dengan menambahkan fitur pengawasan thermal dan sistem komputer berbasis AI untuk memonitor perkembangan Covid-19 di dalam kota.
Dampak sosial menjadi salah satu pilar penting di Gojek Xcelerate. Dengan misi utama untuk mengakselerasi pengembangan startup Merah Putih, pihaknya memberikan 35 perusahaan rintisan asal Indonesia dan Asia Pasifik program mentoring dari expert kelas dunia, seperti Gojek, Digitaraya, Google Developers, McKinsey & Company, dan UBS serta kesempatan pendanaan dari pemodal ventura dalam jaringan Gojek dan Digitaraya.
"Tidak berhenti di situ, Gojek dan Digitaraya bertekad membantu para alumni serta komunitas startup Indonesia yang lebih luas untuk tetap tumbuh di tengah masa pandemi, dengan menghadirkan rangkaian acara tambahan Gojek Xcelerate Xtra," pungkasnya.(sby1/rd)