Tim Dosen PDTI Unair Kenalkan Teknologi Nano ke Peternak Kambing
Tim dosen Program Diseminasi Teknologi dan Inovasi (PDTI) Universitas Airlangga (Unair) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Sepande, Sidoarjo, Rabu (28/8) lalu.
Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - Tim dosen Program Diseminasi Teknologi dan Inovasi (PDTI) Universitas Airlangga (Unair) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Sepande, Sidoarjo, Rabu (28/8) lalu. Acara ini difokuskan pada pengenalan teknologi nano ekstrak meniran sebagai feed additive dalam pakan kambing dan domba. Dengan inovasi ini, diharapkan bisa meningkatkan produktivitas dan kualitas daging ternak lokal.
Dalam kegiatan tersebut, Sri Hidanah dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) menyampaikan bahwa teknologi nano pada ekstrak meniran dapat meningkatkan efisiensi pakan. “Selain itu, bisa memperbaiki kualitas daging, serta memberi nilai tambah bagi para peternak,” ujarnya, Rabu (4/9).
Sedangkan Miarsono Sigit dari FKH Universitas Wijaya Kusuma menyampaikan pentingnya pemilihan bibit ternak yang baik dan berpotensi untuk digemukkan.
Sementara, Emy Koestanti Sabdoningrum dari FKH Unair menambahkan materi tentang pemilihan daging kambing domba yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH). “Serta diversifikasi produk olahan daging kambing domba yang bervariatif, sehingga menciptakan olahan yang menarik bagi konsumen,” katanya.
Selain pengetahuan baru tentang peternakan, juga disampaikan tentang cara pengemasan produk yang menarik dan teknik marketing yang disampaikan oleh Hadiah Fitriyah dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadyah Sidoarjo (Umsida).
Peserta yang terdiri dari anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Maju Jaya dan Pokdarwis Lestari Jaya Desa Sepande juga diberikan pelatihan langsung mengenai pembuatan pakan berbahan dasar teknologi nano ini. Yaitu produk nano ekstrak meniran sebagai pemacu pertumbuhan ternak. Sehingga warga mendapatkan keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Diharapkan, dengan adanya pelatihan ini, produktivitas dan kualitas peternakan di desa ini akan meningkat. Serta terbuka peluang untuk mengembangkan pasar melalui teknologi digital,” pungkas Emy Koestanti Sabdoningrum.(rd)