Tim Teknik Industri UPN Veteran Jatim  Gelar Pelatihan PKM-EDU Kemasan EcoFriendly Tepung Mangrove

Tim Teknik Industri UPN Veteran Jatim  Gelar Pelatihan PKM-EDU Kemasan EcoFriendly Tepung Mangrove

Surabaya, HB.net  – Kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan dan kebutuhan inovasi dalam pengemasan produk semakin meningkat, seiring dengan tantangan global terhadap perubahan iklim. Menanggapi isu tersebut, Tim Dosen dan Mahasiswa dari Program Studi Teknik Industri, Universitas Pembangunan Nasional  Veteran Jawa Timur, berinisiatif mengadakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-EDU) yang bertemakan  ‘Kemasan EcoFriendly Tepung Mangrove’.

Kegiatan berlangsung di UPTD Kebun Raya Mangrove, Surabaya ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat lokal dalam pembuatan kemasan ramah lingkungan, sekaligus mendukung pemberdayaan ekonomi lokal.

Yekti Condro Winursito Ketua Tim Pelaksana menyampaikan, kegiatan adalah bagian dari program PKM-EDU yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui penerapan teknologi dan ilmu pengetahuan.

"Kami melihat adanya potensi besar di Gunung Anyar, terutama dalam pengembangan produk tepung mangrove. Melalui pelatihan ini, kami ingin memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas produk lokal dan juga mendukung upaya pelestarian lingkungan," ujar Yekti.

Pelatihan yang berlangsung selama satu hari ini diikuti puluhan peserta, terdiri dari warga sekitar dan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). Selama pelatihan, peserta diajak memahami konsep dasar kemasan ramah lingkungan, mulai dari pemilihan bahan baku hingga peran penting kemasan dalam meningkatkan penjualan. Mereka juga mendapatkan panduan untuk merancang desain kemasan yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga fungsional dan sesuai dengan karakteristik produk tepung mangrove.

Tak hanya itu, pelatihan ini juga membekali peserta dengan pemahaman tentang standar informasi kemasan yang harus dipenuhi serta strategi pemasaran dan branding yang efektif, sehingga produk mereka dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Pelatihan ini diharapkan mampu membuka wawasan dan menginspirasi para peserta untuk berinovasi dalam usaha mereka sambil tetap memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan.

Respons masyarakat terhadap pelatihan ini sangat positif. Banyak dari mereka merasa bahwa pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga membuka wawasan mereka terhadap pentingnya menjaga lingkungan dalam setiap aspek usaha. Salah satu peserta pelatihan, menyatakan,

“Kami sebelumnya tidak terlalu memperhatikan kemasan produk, tetapi setelah pelatihan ini, kami menyadari betapa pentingnya kemasan yang baik dan ramah lingkungan. Kami berharap dapat menerapkan ilmu yang didapat untuk meningkatkan kualitas produk kami.”

 

Tim dosen dan mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional  Veteran  Jawa Timur juga memberikan pendampingan kepada masyarakat dalam pengaplikasian ilmu yang telah diberikan selama pelatihan. Mereka membantu peserta untuk mengembangkan kemasan yang sesuai dengan kebutuhan pasar, sekaligus memberikan saran mengenai pengembangan bisnis yang berkelanjutan. Selain meningkatkan kualitas produk, pelatihan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat Gunung Anyar. Dengan penggunaan kemasan eco-friendly, masyarakat diharapkan lebih peduli terhadap dampak lingkungan dari setiap aktivitas yang mereka lakukan, termasuk dalam proses produksi dan pemasaran produk.

Kegiatan PKM-EDU ini tidak hanya berakhir pada pelatihan, tetapi juga berlanjut dalam bentuk kolaborasi jangka panjang antara Universitas Pembangunan Nasional  Veteran  Jawa Timur dan masyarakat Gunung Anyar. Tim dosen dan mahasiswa berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat dalam mengembangkan produk mereka, serta membantu mereka dalam memasarkan produk secara lebih luas.

“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi awal dari kerjasama yang berkelanjutan antara kampus dan masyarakat. Dengan kerja sama yang baik, kita dapat menciptakan produk-produk yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga mendukung pelestarian lingkungan,” tambah Isna Nugraha, salah satu dosen yang terlibat.

Harapan serupa juga disampaikan oleh Nur Rahmawati, yang menekankan pentingnya keberlanjutan dalam setiap aspek program ini.

 “Kami ingin memastikan bahwa dampak positif dari kegiatan ini bisa dirasakan dalam jangka panjang, tidak hanya untuk lingkungan tetapi juga untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui produk yang lebih bernilai,” pungkasnya. (yun/ns)