Tingkatkan Hilirisasi Hasil Penelitian, Dosen UPN Veteran Jawa Timur Hibahkan Teknologi Penghancur Kohe
Program pengabdian yang dilaksanakan di Desa Jajar Kabupaten Trenggalek ini berjalan dengan lancar dan mencapai target sesuai dengan yang direncanakan.
Surabaya, HB.net - Peserta pelatihan antusias mengikuti pengoperasian teknolologi tepat guna penghancur kohe dalam kegiatan Penerapan Hasil Penelitian (pihat) yang diketuai Dr. Wahyu Dwi Lestari, S.Pd, M.T., dosen Jurusan Teknik Mesin Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur, Sabtu (24/06/2023) lalu.
Selain Dr. Wahyu sebagai ketua, dalam tim juga ada dua orang dosen dan beberapa mahasiswa program pengabdian. Uapaya mereka ini sukses berjalan serta mendapatkan sambutan hangat pemilik CV. Tiga Lima Jaya.
Program pengabdian yang dilaksanakan di Desa Jajar Kabupaten Trenggalek ini berjalan dengan lancar dan mencapai target sesuai dengan yang direncanakan. Mitra sasaran juga memberikan apresiasi dan antusiasme yang sangat tinggi.
“Program seperti ini sangat membantu kami sebagai pelaku usaha pupuk kompos yang ada di daerah,” ujar Pak Asngari selaku salah satu pegawai CV. Tiga Lima Jaya.
“Peralatan yang tepat guna seperti inilah yang kami butuhkan. Selain alat, pengetahuan yang diberikan terkait manajemen usaha juga sangat membantu kami dalam mengelola usaha ini,” imbuhnya.
Kegiatan pengabdian sendiri mengambil tema “Implementasi Teknologi Penghancur Kohe untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi Industri Pupuk Organik”. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kapasitas produksi pupuk organik CV. Lima Jaya. Selain peningkatan produktivitas, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pengelolaan manajemen usaha.
"Berjalannya program ini didukung sepenuhnya melalui pendanaan yang dilakukan oleh UPN Veteran Jawa Timur sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar. Mitra telah diberikan alat berupa teknologi tepat guna penghancur kohe untuk meningkatkan kapasitas produksi. Tidak hanya pemberian alat, Tim PIHAT juga membekali mitra dengan pengetahuan pengoperasian alat, daily maintenance, dan juga pengetahuan mengenai manajemen usaha," ujar Dr. Wahyu pada HB.net, Senin (17/07/2023).
Selain sebagai wadah hilirisasi hasi penelitian, program ini juga digunakan sebagai sarana promosi institusi dan mediasi mengenai permasalahan-permasalahan yang dialami mitra khususnya dan masyarakat akar rumput pada umumnya. Selain mitra, kegiatan ini juga melibatkan ketua kelompok tani dan juga masyarakat setempat.
“Kami berharap program ini dapat lebih tepat sasaran dengan mendengarkan permasalahan langsung dari akar rumput. Sehingga kedepannya kami dapat mengadakan program-program bermanfaat lainnya,” pungkas Dr. Wahyu. (yun/*)