Tingkatkan Pelayanan, TTL Gunakan Sistem Best Pick
Terminal Teluk Lamong (TTL) terus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan pengeluaran (delivery) petikemas empty dan meminimalkan proses pemindahan (shifting) petikemas.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Terminal Teluk Lamong (TTL) terus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan pengeluaran (delivery) petikemas empty dan meminimalkan proses pemindahan (shifting) petikemas. Upaya ini akan meningkatkan efisiensi pada utilisasi peralatan bongkar muat. TTL melakukan optimalisasi proses operasi dengan sistem Best Pick.
Operation Senior Manager PT Terminal Teluk Lamong Anang Januriandoko mengatakan, sebelum penerapan sistem ini, pola pengeluaran petikemas empty di TTL adalah truk datang untuk mengambil petikemas empty berdasarkan nomornya.
"Sehingga alat bongkar muat empty handler (EH) terkadang harus melakukan pemindahan petikemas dulu sesuai order. Ini menjadikan waktu pelayanan lebih lama," jelasnya, Senin (13/3).
Untuk sistem Best Pick adalah sistem pengambilan petikemas empty berdasarkan lokasi terdekat dan termudah yang dapat dijangkau EH. Sehingga akan mengurangi shifting petikemas dan mempercepat waktu pelayanan delivery petikemas empty di terminal.
Keuntungan lain yang didapat dari sistem Best Pick ini adalah petikemas empty yang sebelumnya harus dilakukan pengiriman dari terminal ke depo terlebih dahulu, baru kemudian akan diambil oleh relasi (customer pelayaran pengirim barang) masing-masing.
Namun dengan adanya sistem ini, relasi dapat melakukan pengambilan langsung di Terminal Teluk lamong tanpa harus dilakukan relokasi ke depo oleh perusahaan pelayaran. Sistem ini juga dapat membantu pelayaran untuk memonitor petikemas yang telah diambil oleh relasi masing-masing melalui dashboard monitoring yang tersedia dalam sistem tersebut.(diy/rd)