Tinjau Akibat Gempa di Blitar, Gubernur Apresiasi Gerak Cepat RSUD Mardi Waluyo
“Bagaimana ibu kabarnya? Mugi-mugi segera sembuh dan sehat kembali nggih. Semangat nggih bu,”ujar Gubernur.
Blitar, HB.net - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa terus berkeliling di daerah-daerah di Jawa Timur yang terdampat gempat pada, Sabtu (10/4) lalu. Kali ini Gubernur berkunjung di wilayah Kota dan Kabupaten Blitar, khususnya di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, Rabu (14/4).
Didampingi Walikota Blitar, Drs. H. Santoso, Khofifah meninjau beberapa ruangan di Paviliun Cempaka yang kemarin sempat rusak akibat gempa. Dari tiga kamar yang rusak, satu kamar sempat rusak parah. Namun, saat ini kondisinya sudah normal karena pihak rumah sakit langsung memperbaiki paviliun tersebut.
Atas gerak cepat rumah sakit melakukan renovasi, Khofifah memberikan apresiasinya. Menurutnya ini menjadi bagian dalam memberikan proses percepatan penanganan fisik sekaligus percepatan penanganan kepada para pasien, sehingga tidak sampai ada penghentian pelayanan di rumah sakit ini.
“Seeing is believing, kalau kita tidak menyaksikan langsung kita tidak percaya. Tidak seperti video dan foto-foto yang viral bahwa Rumah Sakit Mardi Waluyo rusak parah, ternyata jajaran manajemen rumah sakit ini bisa sangat cepat melakukan renovasinya. Dari proses misalnya ada pasien korban bencana sampai proses untuk renovasi gedung juga cepat rehabnya jadi antara rehabilitasi dan renovasi sama-sama sangat cepatnya,” ungkapnya.
Dalam kunjungan ini, Khofifah juga menengok serta memberikan santunan kepada salah satu pasien yang merupakan korban dari gempa kemarin. Pasien tersebut yakni Yulnis Miwati (70) yang beralamat Jl. Sawunggaling RT 1 RW 6 Kel. Sentul Kec. Kepanjen Kidul Kota Blitar. Ia dirawat di RS Mardi Waluyo akibat cedera yang dialami saat menyelamatkan diri saat gempa.
“Bagaimana ibu kabarnya? Mugi-mugi segera sembuh dan sehat kembali nggih. Semangat nggih bu,”ujar Gubernur.
Dalam penanganan dampak gempa ini, koordinasi dan sinergi terus dilakukan berbagai pihak untuk mempercepat penanganan termasuk recovery dan rekonstruksi. Sinergi berbagai pihak ini diantaranya dukungan dari TNI Polri.
“Kami bersama Pak Pangdam V Brawijaya dan Pak Kapolda Jatim telah berkoordinasi. Dimana nanti aparat TNI dan Polri akan dimaksimalkan untuk membantu percepatan pelaksanaan pembangunan bagi rumah yang rusak berat,” katanya.
Dalam kesempatan ini, mantan Menteri Sosial RI ini turut mengapresiasi dan berterimakasih kepada para relawan yang turun langsung ikut membantu korban gempa ini. Meskipun dalam keadaan berpuasa Ramadhan, tapi tidak menyurutkan semangat para relawan dalam membantu para korban.
Salah satunya terlihat di Posko Dukungan Layanan Psikososial, dimana para relawan melakukan trauma healing atau trauma konseling kepada para korban terutama anak-anak. Menurutnya, trauma healing atau trauma konseling itu menjadi penting terutama bagi anak-anak agar tidak merasa trauma akibat bencana gempa kemarin.
“Oleh karena itu Psychosocial terapi ini menjadi penting. Format-format yang tadi teman-teman lihat itu juga dilakukan di Malang dan Lumajang. Saya sekaligus ingin mengajak relawan dari mana saja untuk ikut turun bergotong royong. Meskipun saat ini suasananya agak berat karena awal Ramadhan, saya mohon keguyuban dari seluruh elemen masyarakat Jawa Timur tetap seperti yang dulu meskipun kita berada pada bulan Ramadhan,” pesannya. (dev/ns)