TPS Gandeng KAI Layani Petikemas

PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) memperkuat layanan dengan melakukan penerimaan petikemas via kereta api dengan rute Semarang-Surabaya.

TPS Gandeng KAI Layani Petikemas
Kegiatan bongkar muat barang di TPS menggunakan reach stacker.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) memperkuat layanan dengan melakukan penerimaan petikemas via kereta api dengan rute Semarang-Surabaya. Layanan ini bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Bintang Laut Platinum serta Bea Cukai Tanjung Perak.

Kerja sama ini memperkaya pilihan transportasi darat bagi pelanggan dalam melakukan kegiatan ekspor barang. Juga salah satu solusi mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan raya. Sekaligus mampu mempercepat pergerakan barang karena memiliki jalur khusus yang relatif bebas hambatan.

Direktur Utama TPS Wahyu Widodo menyampaikan, layanan penerimaan petikemas melalui kereta api ini menggunakan rangkaian 30 gerbong dengan kapasitas 60 TEUs, sehingga mampu mendukung kelancaran arus ekspor.

“Penerimaan peti kemas menggunakan kereta api sebagai moda transportasi, semakin memperkaya alternatif distribusi barang bagi pelanggan. Selain menggunakan truk sebagai moda transportasi hinterland yang tersedia selama ini,” ungkap Wahyu.

Untuk menggunakan layanan ini, eksportir dapat membuat job order receiving kereta api yang telah tersedia pada aplikasi online booking TPS CLIQUE-247. Periode stacking layanan ini adalah 120 jam sebelum jadwal tiba kereta api. Sedangkan batas waktu melakukan booking (closing time) adalah 6 jam sebelum jadwal tiba kereta api.

Head of Bussdev & International Services PT Bintang Laut Platinum Iko Sukma Handriadianto menyampaikan rasa syukur serta terima kasih bahwa International Multimoda Railway Service yang dioperasikan pertama di Indonesia untuk main line operator CMA CGM melalui transit port di TPS ini berjalan dengan lancar.

“Hal ini berkat penyesuaian gate in system kepabeanan dan receiving container rangkaian kereta api di lini 1 container yard (CY) TPS yang terkoordinasi dengan cepat dan tepat. Baik secara handling maupun kepabeanannya,” ungkap Iko.

Diharapkan dengan semangat sinergi, kolaborasi dan konektivitas yang terintegrasi ini dapat men-support industri logistik agar lebih efisien. Sehingga mampu memberikan dampak positif bagi para pelaku usaha dan seluruh stakeholders yang berkontribusi dalam peningkatan ekspor di Indonesia.

Dengan semakin baiknya layanan, ke depan diharapkan makin banyak pelanggan yang menggunakan moda transportasi kereta api logistic. Pada akhirnya dapat berkontribusi terhadap efisiensi logistic cost di Indonesia.(diy/rd)