Trend 2020, Tampil Natural dengan Tweakments

Trend 2020, Tampil Natural dengan Tweakments
Founder dan Presiden Director Miracle Aesthetic Clinic Group. Lanny Juniarti saat memberikan pemaparan pada acara bertajuk Tweakment.

Surabaya, HARIAN BANGSA - Di era social beauty saat ini, industri estetika mulai bergeser mengikuti tren. Penilaian orang terhadap penampilan kita akan mendorong untuk tampil sebaik mungkin. Tren tersebut akhirnya bergeser untuk tampil natural.

Founder dan Presiden Director Miracle Aesthetic Clinic Group Lanny Juniarti menjelaskan, dari sekian banyak tren yang telah berkembang di industri estetika, konsumen mulai jenuh dengan penampilan yang terlalu drastis.

"Tweakments merupakan perawatan yang sifatnya minimal invasive, yang dapat meremajakan, mengencangkan kulit, mengatasi pigmentasi, pembentukan wajah sesuai proporsi tiap bagian wajah," katanya.

Perawatan yang termasuk Tweakments ini adalah botox, dermal filler, thread life, skin booster dan berbagai macam terapi berbasis laser. Dengan porsi tweakments yang tepat, seseorang bisa memiliki hasil tampilan yang nampak natural.

"Untuk itulah kami memenuhi keinginan konsumen maupun tuntutan masyarakat yang sejalan dengan tren dan tweakments coba memberikan solusi dari kebutuhan tampilan natural," ujarnya.

Miracle Facial Architecture ini dilakukan secara holistik, tidak hanya asal melakukan perawatan yang dibutuhkan tiap pelanggan. "Kami percaya metode kami mampu memberikan hasil perawatan yang aman, tahan lama, konsisten, dan tidak membuat wajah overdone," jelas dia.

Sementara untuk melakulan segala bentuk treatment, perlu memperhatikan wajah. Beberapa dari klinik kecantikan menggunakan matematika wajah. Diukur dengan seksama dengan busur maupun penggaris. Namun menurut  Lanny tidak semerta-merta demikian.

"Kita pakai art dan V rasio dengan menggabungkan teknologi sebagai tolak ukur ketika pasien akan dilakukan tindakan seperti apa. Dan para dokter di sini sudah dididik untuk itu. Sehingga berbeda dengan klinik lainnya," tegasnya.

Karena ketika memakai matematika wajah, jika diaplikasikan kurang cocok. Setiap pasien juga beragam. Menurutnya juga tergantung dari karakter wajah pasien tersebut.(sby1/rd)