Tujuh Fraksi DPRD Banyuwangi Sampaikan PU Raperda APBD

Fraksi PDI Perjuangan meminta ada stimulus yang bisa diberikan sebagai turut sertanya Pemkab Banyuwangi “handarbeni” sektor-sektor yang sudah memberikan upaya yang baik bagi Banyuwangi.

Tujuh Fraksi DPRD Banyuwangi Sampaikan PU Raperda APBD
Kegiatan saat rapat paripurna.

Banyuwangi, HB.net - Tujuh fraksi DPRD Kabupaten Banyuwangi menyampaikan Pandangan Umum (PU) terhadap diajukannya Raperda APBD Tahun 2023 dalam rapat paripurna dewan, Senin (21/11/2022).

Pengejaran paripurna pemandangan fraksi-fraksi Umum dipimpin Wakil Ketua DPRD, M.Ali Mahrus didampingi pimpinan dewan Michael Edy Hariyanto, Ruliyono mengikuti anggota dewan dari lintas fraksi. Turut hadir Wakil Bupati Banyuwangi, H.Sugirah, Sekretaris Daerah, H. Mujiono, jajaran Kepala SKPD, Camat dan Lurah/Kades se Banyuwangi.

“Fraksi PDI-P berharap agar 6 prioritas daerah bisa betul-betul bisa di wujudkan dalam bentuk kegiatan yang terukur dan berdampak snowball effect bagi Banyuwangi,” ucap Jubir PDI-P, Hadi Widodo.

Fraksi PDI Perjuangan meminta ada stimulus yang bisa diberikan sebagai turut sertanya Pemkab Banyuwangi “handarbeni” sektor-sektor yang sudah memberikan upaya yang baik bagi Banyuwangi.

Pandangan Umum fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dibacakan juru bicaranya, Inayanti Kusumasari menyampaikan, setelah mencermati dan melakukan analisa secara detail terhadap deskripsi bahan pengantar nota anggaran keuangan pendapatan dan belanja daerah kabupaten Banyuwangi tahun anggaran 2023.

“Fraksi PKN memberikan beberapa catatan penting sebagai masukan serta pijakan pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Banyuwangi,” ucapnya.

Pada prinsipnya, fraksi PKB mendukung segala bentuk kebijakan anggaran pembiayaan darah, selama fokusnya adalah dalam rangka menggerakkan perekonomian masyarakat dan pemulihan ekonomi daerah.

Pandangan Umum Fraksi Demokrat yang dibacakan juru bicaranya, Emy Wahyuni ​​Dwi Lestari menyampaikan, apresiai tekad dan komitmen eksekutif pada 2023, yang akan fokus pada upaya pemulihan ekonomi sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan.

Namun tekad dan komitmen eksekutif tersebut, masih belum selaras dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Banyuwangi pada 2023 yang masih pesimis pada angka 4,54 persen. Padahal di tahun berjalan 2022 ini pertumbuhan ekonomi Jatim hingga akhir tahun nanti diprediksi Badan Pusat Statistik (BPS) maupun Bank Indonesia, bisa tumbuh pada kisaran 5 hingga 5,5 persen. 

Untuk meraih cita-cita tersebut tentunya postur APBD 2023 mendatang, perlu dikemas sedemikian rupa, sehingga setiap program dan kegiatan pada APBD mampu menjadi daya ungkit (leverage) dan menghasilkan multiplier effect pada ketiga aspek pembangunan ekonomi termasuk dimaksud. (guh/diy)