Tukang Parkir Dikeroyok Kelompok Pemuda di Gedangan
F, seorang remaja (17) warga Desa Bungurasih, Kecamatan Waru, Minggu (22/10) hanya bisa terbaring lemas di kasur rumahnya.
Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - F, seorang remaja (17) warga Desa Bungurasih, Kecamatan Waru, Minggu (22/10) hanya bisa terbaring lemas di kasur rumahnya. Di tubuhnya masih melekat beberapa perban untuk menutup luka akibat insiden pengeroyokan yang menimpa dirinya.
Wajahnya pun nampak lebam semua. Ibu F, Budi Purwaningsih mengatakan bahwa kejadian yang dialami anaknya terjadi pada Sabtu (21/10) dini hari kemarin. "Saya dikabari sama teman-temannya kalau anak saya di Rumah Sakit Mitra Keluarga habis dibacok orang," kata wanita 42 tahun itu.
Budi mengungkapkan, akibat keterbatasan biaya, akhirnya F dibawa pulang pada Sabtu siang. "Harusnya disuruh rawat inap CT Scan, tapi saya tidak ada biaya sehingga akhirnya dibawa pulang paksa," ungkapnya.
Dia mengatakan bahwa anaknya dikeroyok oleh puluhan orang tak dikenal di dekat SPBU depan Puri Surya Jaya, Gedangan. Diketahui anak keduanya itu pada Jumat (20/10) malam libur bekerja sebagai tukang parkir di Terminal Purabaya.
Kemudian bersama ketiga temannya, yaitu W, (18), A,(17), dan R (17), bermain. Korban pamit ke ibunya sekitar pukul 18.00 WIB untuk keluar bersama temannya. "Kata temannya itu posisi mengarah ke Gedangan sekitar jam 01.00 WIB itu mau cari makan," ujarnya.
Membawa dua motor keduanya saling berboncengan. Lewat perempatan Gedangan arah ke selatan, salah satu motor rekan F mogok. Hingga kemudian harus menuntun ke SPBU terdekat, yaitu di depan Puri Surya Jaya, Gedangan.
F hanya menunggu di jalur keluar SPBU dekat salah satu dealer motor. Sedangkan ketiga temannya mengurus bensin. Saat sudah selesai mengisi bensin. Tiba-tiba dari arah timur atau tepanya dari palang pintu kereta depan Puri Surya Jaya Gedangan nampak gerombolan pemuda yang menunjuk-nunjuk korban dan rekannya.
Kelompok pemuda berbaju hitam, bermasker, dan didominasi menggunakan motor Vario ini kemudian menyerbu korban dan rekannya sembari mengacungkan sajam. "Kalau dari temannya dan cerita anak saya, katanya mereka ya gak kenal siapa itu, tiba-tiba diserang," jelas ibu tiga anak itu.
Langsung gerombolan pemuda berjumlah belasan dan bersajam itu mengeroyok habis empat orang remaja itu hingga berdarah dan babak belur. "Tiga temannya sempat nyoba kabur tapi anak saya pas lari terjatuh dan dihajar di sana," ucap ibu korban dengan nada getir.
Baru tahu kalau F tertinggal, tiga orang rekannya kemudian kembali lagi mengecek kondisi korban. Gerombolan pergi ke arah selatan. Sedangkan F terenggah-enggah dengan kondisi berlumuran darah. "Minta tolong orang warkop deket sana, gak ada yang mau bantu karena takut," ujarnya.
Hingga akhiranya rekan korban yang berinsial W mencegat salah satu truk meminta tolong untuk diantar ke rumah sakit terdekat. Korban mendapatkan luka robek di kepala atas, dagu, dan tusukan di pinggang kanan. Sedangkan rekan korban, yaitu W di lengan kanan, dan A di dahi. "Dari ketiganya kondisi anak saya paling parah," ungkapnya.
Sementara itu, Kanitreskrim Polsek Gedangan Iptu Roni Endratmoko mengungkapkan belum ada laporan masuk mengenai aksi pengeroyokan yang dialami warga Bungurasih, Waru, tersebut. "Belum ada laporan masuk soal itu," pungkasnya. (cat/rd)