Turun 3,5 Persen, Pemkab Bondowoso Terus Turunkan Angka Stunting

Wakil Bupati Bondowoso H Irwan Bachtiar Rahmat, S.E, M.Si menerangkan, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), penurunan angka stunting hingga saat ini mencapai 3,5 persen dari yang ditargetkan 5 persen.

Turun 3,5 Persen, Pemkab Bondowoso Terus Turunkan Angka Stunting
Wakil Bupati Bondowoso H Irwan Bachtiar Rahmat.

Bondowoso, HB.net - Pemkab Bondowoso terus berkomitmen menekan angka stunting. Seiring dengan hal itu, pemerintah daerah setempat juga akan berupaya semaksimal mungkin untuk menekan angka kemiskinan ekstrem di tahun ini.

Wakil Bupati Bondowoso H Irwan Bachtiar Rahmat, S.E, M.Si menerangkan, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), penurunan angka stunting hingga saat ini mencapai 3,5 persen dari yang ditargetkan 5 persen.

“Kita melakukan konvergensi program antara pemerintah pusat, provinsi dan Pemkab Bondowoso, utamanya dalam hal penanganan stunting,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis (02/02/2023).

Dijelaskannya, pihaknya sendiri telah melakukan upaya-upaya dalam rangka penanggulangan stunting dari berbagai sektor yang terlibat. Seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan beberapa OPD yang menjadi penunjang.

“Karena masalah Stunting ini juga berkaitan dengan pemukiman, berkaitan dengan sarana prasarana infrastruktur,” urainya.  

Pasalnya, kasus stunting disebabkan banyak faktor misalnya yang berkaitan dengan sanitasi, kelayakan tempat tinggal, infrastruktur dan akses kesehatan.

“Karena dia tidak bisa mengakses kesehatan. Sehingga banyak ibu hamil yang tidak bisa mengakses kesehatan utamanya berkaitan dengan pemenuhan gizi,” katanya.

 

Seiring dengan hal tersebut, kemiskinan ekstrem juga menjadi atensi serius dalam hal penanganan stunting. Wabup menguraikan, pemerintah telah melakukan penanganan khusus penanggulangan kemiskinan ekstrem, baik terhadap warga produktif maupun non produktif.

“Bagi mereka yang sudah tidak berdaya dalam hal ini yang sudah tidak produktif kita memberikan bantuan dengan cara memberikan BLT. Tapi yang usia produktif dengan melakukan pemberdayaan peningkatan ekonomi, seperti dengan memberikan pelatihan dan bantuan peralatan,” terangnya.

berdasarkan target nasional, pemerintah menargetkan pada 2024 mendatang angka kemiskinan ektrem di Kabupaten Bondowoso, ini harus nol. (gik/diy)