UPN Jatim Mengabdi, Memanfaatkan TTG Pengolah Sampah Jadi Produk Berdaya Jual di Desa Kalirejo
Program UPN Jatim Mengabdi dilakukan dosen Fakultas Teknik di Desa Kalirejo, Probolinggo.
Probolinggo, HB.net – Indonesia punya target besar mengelola sampah. Di tahun 2005, dari 70 persen sampah yang dihasilkan, bisa terkurangi menjadi 30 persen. Hingga saat ini, upaya mengelola dan mengurangi jumlah sampah, terus dilakukan.
Dengan jumlah sampah yang terus meningkat, namun tidak dibersamai dengan proses daur ulang yang memadai. Ini menjadi ancaman untuk lingkungan Indonesia. Sebagai contoh, hampir 100 persen sampah plastik, hanya 11,83 persen yang berhasil dikumpulkan dan didaur ulang. Sedangkan 88,17 persen, diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tanpa proses lebih lanjut.
"Di program `UPN Veteran Jawa Timur Mengabdi’, UPN mencoba memberdayakan masyarakat di Desa Kalirejeo, Dringu, Probolinggo. Program kita ‘Pemberdayaan Masyarakat dalam Implementasi TTG Pengolah Limbah menjadi Produk Komersil di Desa Kalirejeo, Dringu, Probolinggo’,” ujar Ir Mutasim Billah MT pada HARIAN BANGSA.
Program itu sendiri dilakukan dosen Fakultas Teknik UPN Veteran Jawa Timur Ir Mutasim Billah MT, Raden Kokoh Haryo Putro ST MT, Wiliandi Saputro ST MEng, Radissa Dzaky Issafira ST MSc, Pardi Sampe Tola SSI MSi PhD, Dr Nailul Hasan SSi MSc. Mereka dibantu tiga mahasiswa. Tujuannya, meningkatkan keterampilan pemuda karang taruna di Desa Kalirejo memanfaatkan limbah sampah plastik menjadi produk komersil. Kegiatan ini dilakukan pada 18 September 2023 di Kantor Desa Kalirejo, Kecamatan Dringgu, Kabupaten Probolinggo.
“Dari segi pengelolaan sampah, Desa Kalirejo sudah memiliki sistem pengangkutan sampah secara berkala. Di desa tersebut, juga sudah memiliki TPS untuk menampung sampah rumah tangga sebelum diangkut menuju TPA,” ujarnya.
Rata-rata, terdapat 11 truk pengangkut sampah di Desa Kalirejo yang digunakan per bulannya. Walaupun sistem pengangkutan sampah sudah terkelola dengan baik, namun sistem pengelolaan sampah belum pernah dilakukan. Misalnya, pemilahan sampah organik dan anorganik, maupun pengolahan sampah menjadi produk komersil yang berdaya jual. Melalui diskusi dengan Kepala Desa Kalirejo, Kasiyadi, terungkap bahwa dengan kegiatan pengolahan dan pengelolaan sampah ini, bisa menghidupkan semangat berwirausaha untuk pemuda Desa Kalirejo.
“Dengan adanya kesempatan tersebut, Tim UPN Veteran Jawa Timur, memberikan sosialisasi terkait penggunaan TTG pengolah limbah, khususnya anorganik. Seperti plastik menjadi produk berdaya jual, menjadi batako,” terang dosen lainnya, Raden Kokoh Haryo Putro ST MT.
Kegiatan ini, juga berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat yang menyasar pemuda Desa Kalirejo yang memiliki semangat tinggi untuk berwirausaha. Melalui kegiatan ini, sebuah alat TTG pencacah plastik juga diberikan ke Desa Kalirejo guna menunjang kegiatan pengolahan sampah. Harapan ke depan, dengan program ini, pengelolaan sampah di Desa Kalirejo ini bisa terus berkembang. Tidak terbatas hanya di sampah anorganik, namun juga sampah organik.
Dokumentasi demontrasi alat di kantor Desa Kalirejo, Dringu, Probolinggo.
Selain itu, dengan adanya produk berdaya jual pengolahan sampah, harapannya bisa menambah kreativitas dan semangat pemuda untuk mengembangkan produk komersil tersebut menjadi berbagai macam jenis dan kegunaan. (*)