Usai TPA Terbakar, Kerugian Ditaksir Mencapai Miliaran Rupiah
Api melalap 5 Truck pengangkut sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang diparkir di TPA. Beruntung, api tidak melalap semua kendaraan yang ada, karena mobil pemadam kebakaran sigap memandamkan api yang terus berkobar.
Probolinggo, HB.net - Kebakaran hebat melanda Taman Pemprosesan Akhir (TPA) milik Pemerintah Kota Probolinggo, Minggu (29/8) malam. Kebakaran yang menghanguskan tempat penampungan dan pemprosesan sampah itu, ditaksir mengalami kerugian hingga mencapai Milyaran rupiah.
Api melalap 5 Truck pengangkut sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang diparkir di TPA. Beruntung, api tidak melalap semua kendaraan yang ada, karena mobil pemadam kebakaran sigap memandamkan api yang terus berkobar.
Untuk memadamkan api agar tidak melebar kemana-mana, Pemkot menerjunkan 5 kendaraan pemadam kebakaran, 1 armada milik PT. KTI, 2 armada milik Pemkab Probolinggo dan 3 kendaraan milik Pemkot setempat.
Akhirnya, kobaran api bisa dipadamkan hingga pukul 19.00 malam. Dari kebakaran yang terjadi, tidak ada korban jiwa, hanya 5 kendaraan pengangkut sampah yang hangus dilalap si jago merah.
Walikota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin turun kelokasi kebakaran. Terlihat, Habib Hadi sibuk mengatur jalannya dan melihat langsung pemadaman yang dilakukan pihak terkait.
“Kemungkinan ada dua sumber. (kalau bukan) rokok atau listrik, ini masih kami selidiki. Yang jelas tidak ada korban jiwa dari kru DLH,” ujar Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, saat berada di lokasi TPA.
Dalam upaya memadamkan api, tim suplay internal DLH Kota Probolinggo dibantu oleh 2 unit armada pemadam kebakaran milik Pemkot Probolinggo dan 1 unit bantuan mobil pemadam dari Pemkab Probolinggo. "Tepat pukul 19.44 api berhasil dipadamkan," jelasnya.
Wali Kota Habib Hadi menyebut, kebakaran ini tak hanya meninggalkan kerugian secara materil, namun juga materil. Salah satunya terkait penanganan sampah ke depan akan terkendala. “Ini menjadi tantangan DLH bagaimana untuk penanganan sampah di Kota Probolinggo selanjutnya,” ujarnya.
Mengingat sebagian kendaraan operasional yang ikut terbakar adalah unit armada yang disiagakan untuk mengangkut sampah milik masyarakat di beberapa lokasi. Bahkan kendaraan operasional yang kondisinya masih terbilang baru, ikut terbakar dalam kebakaran ini.
“Karena alat (angkut)-nya banyak yang rusak parah, meletus dan nggak bisa dipakai sama sekali. Kemungkinan membutuhkan penanganan ataupun perawatan yang sangat berat atau harus pengadaan (kendaraan operasional) baru,” tegasnya. (ndi/diy)