Vaksin Merah Putih Diuji Klinis Fase I, Gubernur Ajak Masyarakat yang Belum Divaksin Jadi Relawan
Vaksin Merah Putih itu sendiri kini tengah memulai uji klinis fase I di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo, Surabaya, Rabu (9/2/2022) dan telah mendapatkan ijin dari Badan POM.
Surabaya, HB.net - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa optimistis Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga dan PT Biotis Pharmaceuticals mampu melalui seluruh proses uji klinis.
Vaksin Merah Putih itu sendiri kini tengah memulai uji klinis fase I di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo, Surabaya, Rabu (9/2/2022) dan telah mendapatkan ijin dari Badan POM. Uji klinis pada 90 orang subjek penelitian, disuntikan sebanyak dua dosis dengan interval waktu 28 hari.
"InsyaAllah, ikhtiar ini akan membuahkan hasil terbaik. Semoga semua berjalan lancar, tidak ada kendala berarti dalam ujicoba sehingga keberadaan vaksin ini dapat meredam lonjakan covid-19 serta memberikan perlindungan dan keselamatan bagi seluruh masyarakat," kata Khofifah dalam peluncuran uji klinis Vaksin Merah Putih di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Rabu (9/2/2022).
Dalam peluncuran yang juga dihadiri Menko PMK Prof Muhadjir Efendi dan Rektor Unair Prof. Nasih tersebut, Khofifah mengatakan bahwa secara keilmuan, Unair terus melakukan berbagai ikhtiar yang di dukung secara teknis oleh tim dari RSUD Soetomo dalam melakukan uji klinis di fase satu hingga tiga.
Oleh sebab itu, kata dia, jejaring Alumni Unair yang tersebar di berbagai penjuru negeri dan dunia diharapkan bisa turut mengabarkan keberadaan Vaksin Merah Putih agar bisa memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia bahkan dunia.
"Kami semua bangga dengan Unair yang punya komitmen kuat memberikan persembahan terbaik bagi negeri ini apalagi dapat memberikan perlindungan dan keselamatan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahkan dunia," puji Khofifah yang juga Ketua Ikatan Alumni Airlangga (IKA) UNAIR.
"Jejaring ini sangat dibutuhkan. Support dari berbagai pihak baik Menkes, Menko PMK, BIN, BPOM, TNI-Polri dan semua pihak akan terus kami maksimalkan. Juga koordinasi jejaring internasional akan kita lakukan," tambah dia.
Khofifah berharap selanjutnya Vaksin Merah Putih memperoleh persetujuan dan pengakuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Tentunya hal ini sejalan dengan keinginan Presiden Jokowi yang menetapkan vaksin merah putih sebagai program super prioritas pemerintah.
Khofifah menerangkan, Vaksin Merah Putih dikembangkan dengan platform inactive virus atau virus yang tidak aktif. Selanjutnya, Khofifah merinci, uji klinik fase I dilakukan pada 9 Februari - 8 Maret 2022, uji klinis fase II akan dilakukan pada 11 Maret 2022 - 11 April 2023, dan uji klinis fase III akan dijadwalkan setelah lolos fase II kepada 5.000 orang.
"Saya menyampaikan terima kasih dan selalu meminta support dari seluruh Forkopimda Jatim untuk menyiapkan para relawan bagi fase Uji Klinis demi tercapainya Vaksin Merah Putih dan dikembangkan bagi seluruh anak negeri bahkan dunia. Uji Klinis pertama ini merupakan bentuk _Strong Partnership_ dan _Strong Commitment kita semua," ungkapnya.
Dikembangkan dari Hulu hingga Hilir
Hadir secara virtual, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan rasa bangga dan terima kasihnya atas keseriusan Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Universitas Airlangga dalam mengembangkan vaksin dalam negeri untuk penanganan Virus Covid-19.
Secara khusus, dirinya menyebut bahwa Vaksin Merah Putih ini merupakan satu-satunya vaksin dalam negeri yang pengembangannya dimulai dari hulu di tahap peneletian hingga hilirnya atau di sisi produksi.
"Ini merupakan satu-satunya produksi inisiatif vaksin dalam negeri yang mulai dari awal. Banyak yang mengerjakan hanya dari sisi hilirnya saja, tapi yang memulai dari awal hingga produksi Ready to Use hanya dari Unair ini," ujar Menkes Budi.
Terkait peruntukannya, Menkes RI juga berharap bahwa kedepannya bisa dipergunakan untuk Vaksin Booster dan Vaksin anak usia 3 tahun ke atas. Mengingat masih sedikit vaksin yang lolos uji klinis untuk anak-anak.
Oleh sebab itu, dirinya juga menyebut bahwa ini menjadi potensi besar bagi Indonesia. Bahkan, Presiden Joko Widodo berharap nantinya Vaksin Merah Putih bisa digunakan sebagai Vaksin Donasi Internasional. Utamanya bagi negara-negara muslim yang kesulitan mendapatkan vaksin dikarenakan status halal. Terlebih, Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam G20 pada November mendatang,
Sementara, Menko PMK Prof. Muhadjir Efendi menegaskan bahwa fase tahap pertama ini menjadi fase terpenting untuk kemudian lanjut ke fase selanjutnya. Dimana Vaksin Merah Putih juga telah menjadi prioritas Presiden Jokowi dirinya pun mengapresiasi penuh upaya kolaborasi semua pihak yang terlibat.
"Selain itu, sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo, Vaksin Merah Putih ini adalah Super Prioritas nasional untuk menuju kemandirian vaksin," terangnya.
Masa pandemi, diharapkan pemerintah juga bisa menjadi momen bangkitnya kemandirian bangsa utamanya di sektor kesehatan nasional. Sehingga tidak lagi tergantung produk dari luar negeri untuk menangani hal-hal yang sifatnya Emergency.
Oleh sebab itu, dirinya terus mendorong berbagai peruguruan tinggi di Indonesia untuk bisa bersama mengembangkan penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia maupun Internasional.
Turut hadir, antara lain Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Kapolda Jatim Nico Afinta, Pangkoarmada II Laksda TNI Iwan Isnurwanto, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto, Pj. Sekdaprov Jatim Wahid Wahyudi dan Dirut RSUD Dr. Soetomo Joni Wahyuhadi. (dev/ns)