Visi Anggota DPRD Jatim Periode 2024-2029, Salim Azhar Perjuangkan Kelompok Sarungan, Deni Prasetya Berdayakan Pemuda Desa
Surabaya, HB.net - Anggota DPRD Jawa Timur periode 2024 - 2029 resmi dilantik pada 31 Agustus 2024. Diantara 120 anggota dewan tersebut, ada wajah baru, ada pula petahana yang terpilih kembali.
Salim Azhar adalah satu diantara wajah baru yang menghiasi gedung Parlemen di Jalan Indrapura No. 1, Surabaya. Ia berlatar belakang, aktifis mahasiswa. Salim tercatat sebagai Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Surabaya ketiga yang berhasil menjadi anggota parlemen. Sebelumnya ada Khofifah Indar Parawansa dan Imam Nahrawi.
Sebagai Anggota DPRD Jatim, Salim bertekad memperjuangkan kelompok sarungan atau nahdliyin lewat legislatif. Menurutnya, masih banyak aspirasi dari kelompok ini yang belum terakomodir secara maksimal.
"Lewat lembaga parlemen ini saya akan menjadi corong bagi aspirasi kelompok sarungan agar lebih berdaya dan terakomodir oleh pemerintah. Saya berasal dari pesantren jadi paham masalah kelompok sarungan," kata Salim Azhar, Minggu (22/9/2024).
Anggota Fraksi PKB DPRD Jatim yang pernah mondok di Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan ini menilai ada tiga masalah krusial yang akan ia perjuangkan. Yakni, pendidikan, ekonomi dan kesehatan.
Salim mengaku, meski memberi perhatian khusus kepada kelompok sarungan, namun ia tetap memperjuangkan masyarakat Jawa Timur secara umum, terutama mereka yang menjadi konstituen di daerah pemilihannya, yang meliputi Kota/Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang.
"Masalah yang menjadi prioritas adalah kesempatan mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Baik pendidikan formal mau pun pondok pesantren. Pelayanan kesehatan yang cepat, murah, dan berkualitas. Serta, pemberdayaan ekonomi, terutama melalui sektor UMKM," ujar politikus muda PKB itu.
Terpisah, Deni Prasetya punya program prioritas sendiri sebagai anggota DPRD Jatim periode 2024 - 2029. Petahana yang terpilih kembali sebagai anggota DPRD Jatim dari daerah pemilih Lumajang - Jember tersebut, fokus pada pemberdayaan pemuda desa.
Anggota Fraksi Partai NasDem yang akrab disapa HDP ini menilai pemuda adalah suluh bangsa. Karena itu, kalau pemuda produktif dan berdaya, tentu bangsa ini akan maju. Demikian pula sebaliknya, bila pemuda tidak produktif, justru menjadi bagian dari masalah.
"Pemuda itu lokomotif suatu bangsa. Kalau pemudanya maju dan produktif maka bangsa itu pun akan maju. Demikian pula dalam lingkup Desa, Kecamatan, Kabupaten, maupun Provinsi. Karena itu, saya memberi perhatian serius pada pemberdayaan pemuda," tutur pengurus harian GP Ansor Jatim ini.
Deni mengaku sudah mengimplementasikan pemberdayaan pemuda di daerah pemilihannya. Ia melatih dan memfasilitasi pemuda untuk budidaya lele. Dalam sebulan budidaya lele itu bisa panen dua kali. Tentu ini menjadi sumber pendapatan bagi pemuda desa beserta keluarganya.
Tokoh Nahdliyin Inspiratif versi Forkom Jurnalis Nahdliyin ini pun melakukan pendampingan bagi pengolahan produk lele menjadi produk olahan yang bersaing di pasaran. Diantaranya dengan membuat makanan beku olahan berbahan dasar ikan lele, terutama lele tanpa duri.
"Saya fokus memberdayakan pemuda desa agar mereka tidak meninggalkan desa untuk mencari nafkah di kota. Selain budidaya lele, saya juga memfasilitasi budidaya pisang Cavendish yang bisa ditanam di sekitar rumah," terang Deni. (mdr/ns)