Wabup Datangi Jembatan Rusak Talun Brak
Viralnya, pemberitaan pilunya warga di Jembatan Rusak Talun Brak, Dusun Talun Brak, Desa Talun Blandong, Kecamatan Dawar Blandong, mengundang kesedihan Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra.
Mojokerto, HARIANBANGSA.net - Viralnya, pemberitaan pilunya warga di Jembatan Rusak Talun Brak, Dusun Talun Brak, Desa Talun Blandong, Kecamatan Dawar Blandong, mengundang kesedihan Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra. Gus Barra, panggilan akrabnya, langsung mendatangi lokasi Jembatan Talun Brak, dengan didampingi anggota TNI dan Polri.
Kedatangan Gus Barra disambut antusias oleh kepala Desa Talun Blandong, kepala Dusun Talun Brak, serta puluhan warga setempat. Setelah melihat kondisi Jembatan Talun Brak yang panjangnya sekitar 32 meter dan lebar 3 meter ini, Gus Barra mendengarkan langsung penjelasan mengenai kondisi dari Kepala Dusun Talun Brak Wadi dan Kepala Desa Talun Blandong Anton Suprapto
Menurut Wadi, dia sangat berharap sekali kepada pemerintah daerah supaya segera memberikan bantuan untuk perbaikan Jembatan Talun Brak. Agar Tujuannya agar warga yang tinggal di Utara sungai dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan tenang dan aman. Dia bersama warga lainnya telah swadaya memperbaiki Jembatan Talun Brak dengan seadanya. Mereka sangat kuatir, bila banjir itu datang lagi, akan bisa mengempaskan tiang pancang jembatan itu.
"Bagi kami, Jembatan Talun Brak ini sangat vital. Kami menggarap sawah, ngantar anak sekolah, pergi berobat, ke kantor kesa dan lainnya ini, melewati Jembatan Talun Brak yang sangat berarti bagi kehidupan kami,” terang Wadi sambil mengusap air matanya.
Meskipun, jembatan ini bisa dilewati pejalan kaki dan sepeda motor, dia masih waswas melewatinya. Kalau dulu sebelum rusak, jembatan ini bisa dilewati mobil. Sekarang, mobil harus memutar melewati wilayah Gresik dengan jarak sekitar 10 km.
Kepala Desa Desa Talunblandong Anton Suprapto merasa bahagia atas kunjungan Gus Barra. Ia berharap, permasalahan yang menimpa warga Dusun Brak dapat segera terselesaikan. "Kami sangat berterima kasih atas kepedulian Gus Barra. Sebenarnya tahun 2021 sudah kami ajukan untuk BK desa sebesar Rp 1,3 miliar, namun sampai saat ini tidak terealisasi," kata Anton.
Ia berharap tahun 2023 BK Desa dapat terealisasi. Sebelumnya ia bersama warga bergotong royong dengan merogoh kocek pribadinya. "Awalnya, kami hanya bermodal Rp 2 juta. Alhamdulillah kami bangun swadaya seadanya," ungkapnya.
Sementara itu, Gus Barra akan segara meneruskan aspirasi warga yang tinggal di sekitar Jembatan Talun Brak. "Kami sangat prihatin dengan kondisi jembatan d isini. Yang paling mungkin adalah melalui BK Desa. Kami akan berbuat semaksimal mungkin untuk membantu perbaikan jembatan ini," ungkap Gus Barra
Jembatan Talun Brak yang masih rusak itu melintang di atas Kali Lamong. Jembatan ini sangat berarti bagi warga. Setidaknya terdapat 60 kepala keluarga (KK) yang ber-KTP Mojokerto.(ris/rd)